Ahok Curiga 'Barisan Sakit Hati' Dishub Mainkan KIR Scania

"Makanya saya sedang mau teliti, kepala uji KIR ini ada maksud apa," ujar Ahok.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 10 Agu 2015, 15:00 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2015, 15:00 WIB
20150729-pemeriksaan-jakarta-ahok
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Uji KIR bermasalah 20 bus Transjakarta Scania membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok geram. Dia curiga ada pihak yang sengaja memainkan hasil uji KIR sehingga terkesan tidak layak.

"Makanya saya sedang mau teliti, kepala uji KIR ini ada maksud apa. Dia orang KIR yang lama enggak. Karena banyak sekali barisan sakit hati di Dishub. Orang Perhubungan dipimpin orang yang bukan dishub," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (10/8/2015).

20 Bus Scania tiba di Jakarta tepat pada perayaan Ulang Tahun Jakarta 22 Juni 2015. Kala itu, Dinas Perhubungan masih dipimpin Benjamin Bukit yang sebelumnya pernah menjabat sebagai wakil kepala Dinas Perhubungan.

Sampai akhirnya pergantian dilakukan, Andriyansyah ditunjuk Ahok menjadi Kepala Dinas Perhubungan. Padahal sebelumnya merupakan asisten pemerintahan Walikota Jakarta Timur.

"Ada orang yang sekolah Dishub gigit jari. Orang KIR yang biasa bagi-bagi duit gimana. Kan brengsek sekali ini. Waktu itu kan sudah pernah ketangkap sama KPK," imbuh Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu rupanya melihat banyak yang ingin menjatuhkan Scania sejak perbaikan sistem transportasi dilakukan. Ahok pun menilai hal ini bisa saja terjadi.

"Saya curiga ini banyak 'jebakan batman' di sini. Tanda tangan saya aja bisa dimainin kok, bisa diisengin. Biasa lah sabotase orang yang nggak bisa korup lagi kali ya, enggak bisa main lagi," tutup Ahok.

Pengunjung saat akan menaiki Bus transjakarta bermerek Scania di Silang Monas, Jakarta, Senin (22/6/2015). Sebanyak 20 unit bus transjakarta bermerek Scania yang diluncurkan  tepat di HUT ke-488 DKI Jakarta. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Antonius Kosasih memastikan 20 unit bus gandeng TransJakarta Scania itu aman untuk mengangkut ratusan orang penumpang. Meski, dalam papan KIR hanya tertulis 39 atau 41 orang penumpang.

Menurut Kosasi, Gross Vehicle Weight (GVW) bus Scania adalah 26 ton. Lalu berat kosong bus adalah 19,3 ton. Dari data tersebut didapat selisih berat 6,7 ton yang dikatakan Kosasih merupakan perkiraan jumlah bobot maksimum penumpang yang bisa diangkut bus.

"Dengan merata-ratakan setiap penumpang memiliki berat 60 kg, artinya bus Scania bisa mengangkut sekurang-kurangnya 111 orang penumpang," jelas Kosasi, Senin (10/8/2015).

Munculnya permasalahan itu bermula dari kekehawatiran warga melihat rendahnya kapasitas penumpang. Hal itu tertera pada papan KIR yang menempel di bus.

Kosasi saat ini belum tahu bagaimana tulisan di KIR itu muncul hanya 39 penumpang. Dia telah memberi tahu permasalahan ini pada PT United Tractors selaku Agen Pemegang Merk (APM) Scania di Indonesia dan karoseri Laksana yang menangani perakitan bus tersebut di Semarang.

"Namun kami tetap meminta penjelasan resmi dari United Tractors dan Laksana. Hal ini harus diperjelas agar tidak menjadi suatu pertanyaan di masyarakat," tutup Kosasih. (Ali/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya