Liputan6.com, Jakarta - Asih (37) dan Hilda (17) warga Rawa Belong Jakarta Barat mendaftarkan diri dalam rekrutmen massal pengemudi Go-Jek di Hall A Stadion Basket, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat. Sesampainya di meja pendaftaran, Hilda mengurungkan niatnya lantaran takut tidak lolos seleksi lantaran tidak mempunyai Surat Izin Mengemudi (SIM) tipe C.
Sementara sang Ibunda Asih menjalani serangkaian proses perekrutan hingga akhirya resmi menjadi pengemudi Go-Jek. Saat keluar stadion, Asih terlihat membawa helm bertuliskan Go-Jek dan sekotak masker wajah.
"Anak saya bingung nggak punya SIM, takut nggak diterima. Mungkin bikin SIM dulu baru mendaftar lagi," kata Asih kepada Liputan6.com di Hall A Stadion Basket, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (14/8/2015).
Sementara itu Hilda tampak menyandarkan kepalanya ke pundak Asih. Ia nampak kelelahan karena mengantre selama 3 jam, sejak pukul 12.00 WIB hingga 15.00 WIB dan akhirnya tidak bisa pulang dengan status pengemudi Go-JeK.
Remaja lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ini mengaku sebenarnya sudah bekerja di perusahaan swasta sebagai administrator pajak. Namun ia merasa penghasilannya kurang untuk memenuhi kebutuhan dirinya, sang ibu, dan adik kecilnya.
"Papa sudah 8 tahun lalu meninggal. Mama single parent sekarang. Sebenarnya saya sudah kerja jadi admin pajak. Tapi sekarang apa-apa mahal, jadi mau bantu mama cari uang tambahan," ujar Hilda.
Asih menjelaskan sebenarnya ia tidak tega membiarkan anak gadisnya melakoni pekerjaan sebagai tukang ojek karena risiko berkendara di jalan umum Ibukota tinggi. Kendati kebutuhan rumah tangga meningkat, Hilda memaksa untuk mengikuti jejaknya melamar Go-Jek.
"Saya sih maunya dia tidak usah ngojek, kan sudah kerja. Tapi dia minta-minta saya ikut waktu saya bilang mau ngelamar jadi driver Go-Jek," imbuh Asih.
Asih mengatakan jika nanti Hilda diterima sebagai pengemudi Go-Jek, ia sudah menasehatinya agar bisa menjaga diri. Misal membawa semprotan merica atau minyak wangi. Supaya jika suatu saat mendapatkan penumpang yang berniat jahat, Hilda dapat menyelamatkan diri.
"Saya suruh bikin air merica atau parfum kalau nanti dia 'narik', biar kalau ada yang mau macam-macam, disemprot aja," tutup Asih. (Ali/Ron)
Cerita Ibu dan Putrinya yang Melamar Jadi Driver Go-Jek
"Papa sudah 8 tahun lalu meninggal. Mama single parent sekarang. Sekarang apa-apa mahal."
diperbarui 15 Agu 2015, 07:34 WIBDiterbitkan 15 Agu 2015, 07:34 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Terungkap, Jaksa Korea Selatan Sebut Presiden Yoon Suk Yeol Izinkan Penembakan Selama Darurat Militer
Cuaca Buruk, 7 Penerbangan Batal Mendarat di Bandara Ngurah Rai Bali
Upgrade Pesan ke Luar Angkasa, MIAB Jadi Penerus Golden Records
Kamu Lolos Seleksi PPPK 2024 Periode I BKN? Segera Kumpulkan Dokumen Berikut Ini
4 Rekomendasi Drakor yang Tayang Januari 2025, dari When The Stars Gossip hingga Motel California
Usai Pertemuan dengan Prabowo di Kertanegara, Bahlil Golkar: Bahas Hal Biasa
Menag: Natal 2024 Bukan hanya Perayaan Spiritual, tapi Momen Perkuat Persatuan dan Toleransi
Hasil BRI Liga 1 Bali United vs Persebaya Surabaya: Serdadu Tridatu Beri Bajul Ijo Kekalahan Kedua
Fungsi Beriman Kepada Hari Akhir: Memahami Makna dan Manfaatnya
PPN Naik ke 12%, Ekonom Jelaskan Pentingnya Insentif untuk Antisipasi Kenaikan Biaya Produksi
Kenaikan PPN ke 12% Jadi Langkah Moderat Pemerintah Saat Ini
Kasus Pabrik Uang Palsu UIN Alauddin, Pengusaha Annar Salahuddin Sampetoding Jadi Tersangka