Selain Buka Karnaval Khatulistiwa, Ini Acara Jokowi di Pontianak

Presiden Joko Widodo atau Jokowi terbang ke Pontianak, Kalimantan Barat.

oleh Aceng Mukaram diperbarui 22 Agu 2015, 15:04 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2015, 15:04 WIB
20150822-Jokowi
Presiden Joko Widodo. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Pontianak - Presiden Joko Widodo atau Jokowi terbang ke Pontianak, Kalimantan Barat. Dalam kunjungan kerja itu, Jokowi membuka puncak HUT ke-70 RI yang dikemas dalam acara Karnaval Khatulistiwa.

Selain itu, mantan Walikota Solo itu juga membagikan kartu sakti kepada masyarakat. Ada sebanyak 7.713 kartu yang dibagikan. Kartu itu terdiri dari Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sebanyak 1.004, Kartu Indonesia Pintar (KIP) 1.714, dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) 4.995.

Selain itu juga diserahkan Kartu Asistensi Sosial Orang Dengan Kecacatan Berat (ODKB) kepada 104 penyandang cacat.

"Gunakan kartu-kartu itu untuk hal-hal penting dan bermanfaat. Jangan digunakan untuk beli pulsa," kata Jokowi di SMP Negeri 4, Jalan Tanjung Raya I Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (22/8/2015).
    
Sumber anggaran dari program tersebut berasal dari dana pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang nilainya mencapai triliunan rupiah. Total kartu yang digelontorkan secara nasional adalah KKS 16 juta, KIP 20 juta dan KIS 88 juta.

Jokowi mengungkapkan, bagi pemegang KKS, dana yang diberikan senilai Rp 600 ribu per bulan dan bisa diambil di kantor pos.

"Bisa diambil Rp 50 ribu dulu, Rp 100 ribu dulu juga boleh atau diambil sekaligus Rp 600 ribu juga boleh. Tapi ingat, jangan digunakan untuk beli pulsa," jelas Jokowi.

Sedangkan KIP, masing-masing pemegang kartu tersebut akan diberikan sesuai dengan tingkat pendidikannya. Untuk tingkat SD diberikan bantuan setiap bulannya senilai Rp 450 ribu, SMP Rp 750 ribu, dan SMA sebesar Rp 1 juta.

"Gunakan kartu itu untuk membeli seragam sekolah, buku, sepatu dan keperluan sekolah lainnya," ujar Jokowi.

Bagi pemegang KIS, Jokowi meminta agar dapat menggunakan kartu tersebut pada saat darurat. Bila sakit yang dianggap ringan seperti batuk dan pilek, Jokowi menganjurkan untuk berobat ke puskesmas terlebih dahulu.

"Kalau batuknya berat dan tidak berhenti-berhenti, baru dirujuk puskesmas untuk ke rumah sakit," ucap.

Tak hanya itu, penyandang cacat juga tak luput dari perhatian pemerintah dengan diluncurkannya kartu disabilitas. Para pemegang kartu itu dibantu setiap bulannya sebesar Rp 300 ribu. Pencairannya 4 bulan sekali senilai total Rp 1,2 juta.

Program Khusus Pemerintahan Jokowi

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan kartu tersebut merupakan program khusus yang diprioritaskan Presiden Jokowi, terutama KIP untuk membantu anak bangsa agar bisa meneruskan pendidikan dan meraih masa depan.

"Dengan pemerintah memberikan KIP, Insya Allah anak-anak kita nanti menjadi anak yang pintar untuk masa depan yang cerah," ujar Anies.

Ia meminta kartu itu dimanfaatkan sesuai tujuannya, khususnya KIP. Yaitu dengan menggunakan dananya terkait kegiatan pendidikan.
     
Walikota Pontianak Sutarmidji menyatakan pihaknya tengah mendata masyarakat yang berhak menerima kartu tersebut. Setelah pendataan tuntas, hasilnya akan diserahkan kepada pemerintah pusat.

"Kita hanya menyerahkan datanya, kalau jumlahnya nanti ditentukan oleh pemerintah pusat. Bagi kita, semakin banyak yang menerima semakin bagus," ujar Sutarmidji.

Dalam program ini, tutur Sutarmidji, pihaknya akan mengusulkan 33 ribu penerima KKS, 200 ribu lebih KIS, dan sekitar 30 ribu KIP.

"Nanti kita usulkan dulu ke pemerintah pusat. Mudah-mudahan banyak yang disetujui untuk menerima kartu sakti itu," tukas Sutarmidji. (Ali/Mvi)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya