Liputan6.com, Jakarta - Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia, pemerintah bekerja sama Panitia Nasional Gerakan Ayo Kerja 70 Tahun Indonesia Merdeka (G70) menyelenggarakan kegiatan pesta rakyat. Dalam kegiatan ini ditampilkan parade kebudayaan Nusantara.
Ribuan orang turut serta dalam kegiatan tersebut. Mulai dari pelaku seni, kebudayaan hingga figur-figur terkemuka. Perhelatan bertajuk 'Karnaval Khatulistiwa' ini akan digelar pada 22 Agustus 2015 di Pontianak, Kalimantan Barat.
Karnaval yang dibuka Presiden Joko Widodo itu akan dihadiri sejumlah menteri. Ajang ini bertujuan untuk membangkitkan rasa kemandirian dan optimisme bangsa menghadapi tantangan ke depan.
"Saat ini kita sedang menghadapi tantangan berupa pelambatan ekonomi, namun sebagai bangsa yang punya potensi begitu besar, kita harus tetap optimistis mampu melewati tantangan itu. Kita tunjukkan pada dunia bahwa kita bangsa yang besar, plural, damai, sekaligus kreatif," kata ujar Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam keterangan tertulis, Jakarta, Jumat 21 Agustus 2015.
Pratikno menjelaskan banyak sumber daya khatulistiwa yang juga bisa ditunjukkan kepada dunia. Tahun ini, Pontianak terpilih sebagai ajang tersebut lantaran daerah perbatasan itu memiliki banyak sungai yang bermuara ke laut.
"Ini deklarasi budaya bahwa kita bangsa maritim, agar karnaval besar ini bisa dilanjutkan masyarakat dan pemerintah daerah. Diharapkan kegiatan ini digelar rutin setiap tahun dengan lokasi yang berbeda dan diselenggarakan oleh daerah atau provinsi secara mandiri," ucap dia.
Rangkaian Karnaval
Rangkaian Karnaval
Pratikno menambahkan, pelaksanaan Karnaval Khatulistiwa berlandaskan pada tema peringatan HUT ke-70 Kemerdekaan RI, yaitu 'Ayo Kerja'. Kegiatan karnaval berpedoman pada upaya mendorong seluas mungkin kreativitas masyarakat serta mengedepankan hiburan khas daerah.
Ketua Panitia Karnaval Khatulistiwa Jay Wijayanto mengatakan, kegiatan ini berisi rangkaian acara yang mencakup karnaval darat dan air (sungai) serta panggung hiburan yang menampilkan sejumlah artis dan musisi papan atas.
Acara akan dimulai dengan karnaval darat dari rumah Bentang (rumah adat Kalimantan Barat) menuju alun-alun Kapuas dengan jarak tempuh kurang lebih 5 kilometer. Karnaval darat menampilkan arak-arakan kendaraan hias dan pejalan kaki yang menggunakan kostum adat Dayak dan Melayu.
Karnaval juga melibatkan sekitar 500 penari dayak dan 50 kelompok seni Kalimantan Barat. "Rencananya, Presiden Jokowi akan ikut dalam karnaval dengan dikawal barisan ksatria Dayak," ujar Jay.
Jay melanjutkan, peserta karnaval darat bukan saja berasal dari wilayah Kalimantan Barat. Tapi juga dari 15 provinsi kekhasan budaya masing-masing daerah.
Advertisement
Artis Terkemuka
Artis Terkemuka
Selain budaya daerah, karnaval juga diramaikan pertunjukan marching band dari sekolah-sekolah terpilih. Di antaranya SMA Bhayangkari dan SMA St Paulus.
Usai karnaval darat, kegiatan dilanjutkan dengan karnaval air menyusuri sungai Kapuas Besar dan Kapuas Kecil menggunakan sampan atau perahu tradisional yang dihias. Sebanyak 1.500 perahu hias dari 18 provinsi termasuk Kalimantan Barat akan berpartisipasi dalam karnaval air ini.
Konvoi perahu hias akan dilepas Presiden Jokowi dengan menyalakan meriam karbit dari anjungan depan Masjid Sultan Abdurrahman yang dibangun pada 1771.
"Supaya terlihat megah, akan dijajarkan sekitar 6–10 perahu sekali jalan," kata Jay.
Sebagai pamungkas rangkaian kegiatan Karnaval Khatulistiwa, pada malam hari akan digelar panggung hiburan rakyat yang menampilkan sejumlah artis dan musisi, antara lain grup musik Slank, Ello dan beberapa artis lokal.
Selain itu, akan ada pertunjukan kembang api untuk melengkapi suasana perayaan hari kemerdekaan.
Karnaval Khatulistiwa di Pontianak menjadi puncak dari serangkaian kegiatan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.
Acara itu diinisiasi pemerintah pusat bekerja sama pemerintah daerah, badan usaha milik negara (BUMN) dan G70, yaitu Panitia Nasional Gerakan Ayo Kerja 70 Tahun Indonesia Merdeka yang bekerja berlandaskan surat tugas dari Menteri Sekretaris negara. (Ali/Ans)