Liputan6.com, Jakarta - Saat itu hari masih pagi, sekitar pukul 09.10 WIB. Hasan bersama warga lainnya tengah membersihkan dasar Sungai Kalimalang di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, untuk persiapan lomba panjat pinang yang digelar pada Minggu 30 Agustus 2015.
Hasan yang bertugas membersihkan bambu di sungai tersebut menghentikan pekerjaannya, ketika kakinya menginjak benda aneh. Hasan pun melihat sebuah bungkusan plastik. Penasaran, pria 40 tahun itu kemudian mengangkat plastik tersebut dan membukanya.
"Isinya besi, pipa, paralon, baterai, kabel, dan kayak rangkaian begitu," ujar Hasan di lokasi penemuan yang jaraknya hanya 100 meter dari Mal Cipinang Indah, Jakarta Timur, Sabtu 29 Agustus 2015.
Hasan pun panik karena menduga benda yang baru saja diangkatnya adalah bom. Khawatir meledak, Hasan lalu memanggil warga lainnya dan melaporkan penemuannya ke Polsek Duren Sawit dan Polsek Makassar.
"Kami langsung lapor polisi soal bom," ujar Hasan.
Mendapat laporan ini, polisi langsung bergerak cepat. Laporan itu diteruskan ke Polres Jakarta Timur hingga Polda Metro Jaya. Tim Gegana dari Polda Metro Jaya pun datang untuk menyisir lokasi dan berhasil menjinakkan bom tersebut.
Advertisement
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Umar Faroq membenarkan bahwa benda yang ditemukan Hasan merupakan rakitan bom aktif. Bahkan, kata Umar, bom rakitan itu dibuat oleh kelompok profesional.
Ini terlihat dari komponen yang hampir sempurna yakni baterai, sambungan kabel, tabung pembungkus, dan material bom. "Saya kira yang merakit itu profesional," kata Umar kepada Liputan6.com.
Namun, Umar belum dapat memastikan daya ledak bom tersebut. Sebab, Tim Forensik dari Brimob Polri harus melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui kriteria bom.
"Low atau high explosive belum bisa saya jawab. Masih diperiksa dan kewenangan untuk menjawab ada di Brimob," ujar Umar.
Dia mengungkapkan, setelah Tim Gegana tiba di lokasi, bom tersebut langsung diledakkan di lahan yang steril dari warga. Kepolisian bersama warga juga menyisir sekitar titik TKP untuk memastikan tidak ada lagi .
Dari penemuan itu, polisi mengumpulkan sejumlah barang bukti di antaranya tas hitam bertuliskan dinamit yang digunakan untuk menyimpan bom rakitan, dan serpihan sisa ledakan yang dibawa ke Puslabfor untuk diperiksa.
Penemuan ini patut disyukuri. Sebab, warga akan menggelar berbagai lomba untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI di lokasi penemuan bom.
"Untungnya sebelum kegiatan 17-an itu sudah ditemukan dulu barang itu," kata Umar.
Pada Sabtu, 29 Agustus 2015, barang berupa bom tidak hanya ditemukan di Sungai Kalimalang. Di pintu tol exit Perak, Surabaya, Jawa Timur, seorang warga menemukan 10 benda bulat yang diduga bahan peledak atau bom.
Benda tersebut terletak di pinggir jalan, di atas rumput dan tersimpan di dalam 2 kardus coklat. Temuan itu lantas dilaporkan ke petugas tol dan diteruskan ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
"Kita belum tahu apa kepastiannya. Tapi bentuknya bulat, di dalam ada seperti lilitan kabel dan gotri," kata Petugas Polisi Jalan Raya (PJR) Tol Brigadir Sony.
Benda mirip bom itu telah dievaluasi sekitar pukul 10.00 WIB oleh Tim Gegana Brimob Polda Jatim. Ada dugaan, benda tersebut sengaja dibuang di lokasi. Namun, belum diketahui siapa pelakunya, sebab tidak ada saksi yang melihatnya. Terlebih tidak ada kamera perekam (CCTV) di sekitar penemuan bahan peledak tersebut.‎
Mortir di Jalan Sudirman
Di Jakarta, penemuan barang berbahaya ternyata tidak hanya di Sungai Kalimalang. Pada hari yang sama, sebuah mortir ditemukan pekerja bangunan mass rapid transit (MRT), Nasihin, di Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Selatan.
Benda itu ditemukan pukul 10.45 WIB, atau satu setengah jam lebih 5 menit setelah penemuan bom di Kalimalang.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal mengatakan, senjata artileri itu ditemukan saat Nasihin sedang menggali tanah untuk proyek MRT.
Benda sepanjang 36 sentimeter dan diameter 10 sentimeter itu membuat pria 36 tahun itu penasaran. Nasihin pun berusaha mengangkat benda tersebut.
"Ia curiga lalu mengambil mortir itu dan membersihkannya. Lalu ia mengadukan temuannya ke manajernya, Rizky. Pihak kontraktor lalu melapor ke polisi," kata Iqbal ketika dihubungi, Sabtu 29 Agustus 2015.
Sebanyak 8 personel Gegana Polda Metro Jaya langsung mendatangi lokasi penemuan pada pukul 13.17 WIB. Petugas kemudian mengamankan benda tersebut ke Markas Brimob Petamburan untuk diperiksa.
"Tim masih memeriksa, apakah itu mortir peninggalan zaman perang atau baru," ujar mantan Kapolres Jakarta Utara itu. (Sun/Ado)