Cerita Jemaah Haji saat Pesawat Dihantam Badai Pasir Terpopuler

Berikut Top 5 News edisi Kamis 10 September 2015

oleh Wawan Isab RubiyantoTanti YulianingsihAhmad Romadoni Arie Mega Prastiwi diperbarui 11 Sep 2015, 08:02 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2015, 08:02 WIB
Badai Pasir Kuning Hentikan Perang di Suriah
Badai pasir di Suriah. (Reuters/Omar Sanadiki)

Liputan6.com, Jakarta- Badai pasir yang melanda wilayah Mekah dan Jeddah, Arab Saudi, berimbas pada laju pesawat yang mengangkut jemaah calon haji Indonesia. Jemaah yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) Surabaya 43 (SUB 43), sempat panik 10 menit menjelang mendarat di Bandara King Abdulazis (KAA) Jeddah.

"Tadi pesawat sempat anjlok, seperti mobil sedang berjalan menghantam polisi tidur, hentakannya begitu kencang," kata Nancy Perdanasari (39 tahun), jemaah haji asal Malang, Jawa Timur, kepada Liputan6.com di Bandara KAA Jeddah, Rabu 9 Setember dini hari.

Berita ini menjadi yang paling populer sepanjang Kamis 10 September 2015 di kanal News Liputan6.com. Selain itu, berita 'Teguran' di Negeri Suriah dan Ahok: Soal Pembubaran IPDN, Jokowi Senyum-Senyum Saja juga mampu menyedot perhatian pembaca sepanjang hari kemarin.

Berikut Top 5 News

1. Cerita Jemaah Haji saat Pesawat Dihantam Badai Pasir di Jeddah

Badai pasir yang melanda wilayah Mekah dan Jeddah, Arab Saudi, berimbas pada laju pesawat yang mengangkut jemaah calon haji Indonesia. Jemaah yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) Surabaya 43 (SUB 43), sempat panik 10 menit menjelang mendarat di Bandara King Abdulazis (KAA) Jeddah.

"Tadi pesawat sempat anjlok, seperti mobil sedang berjalan menghantam polisi tidur, hentakannya begitu kencang," kata Nancy Perdanasari (39 tahun), jemaah haji asal Malang, Jawa Timur, kepada Liputan6.com di Bandara KAA Jeddah, Rabu 9 Setember dini hari.

Saat pesawat turbulensi, kata Nancy, hampir semua jemaah beristighfar dan mengucapkan takbir. Beberapa di antaranya terlihat pucat lantaran panik. Hal yang membuat penumpang kaget lantaran guncangan keras itu terjadi beberapa menit setelah pilot mengumumkan pesawat akan mendarat.

Selengkapnya..

2. 'Teguran' di Negeri Suriah

Pria berambut putih itu berlari menggendong putranya yang menangis ketakutan, juga segala harta bendanya yang disimpan di sebuah ransel dan tas kain.

Pria asal Suriah itu berusaha kabur dari kejaran polisi bersenjatakan pentungan, menuju perbatasan Hungaria-Serbia. Dia tak tahan dengan perlakuan yang terima di kamp Roszke, Hungaria.

Namun langkah pria yang mengenakan jaket cokelat itu terhalang. Juru kamera perempuan dari stasiun televisi Hungaria, N1TV, menjegalnya dengan menjulurkan kaki ke arah ayah bocah belia itu.

Pria setengah renta itu dan anaknya pun tersungkur ke tanah lapang. Bocah malang itu tertindih badan ayahnya. Pria itu langsung bangkit dan meneriaki si kameramen berambut pirang itu.

Selengkapnya..

3. Ahok: Soal Pembubaran IPDN, Jokowi Senyum-Senyum Saja

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali bertemu dengan Presiden Joko Widodo dalam groundbreaking proyek Light Rail Transit (LRT). Pembicaraan keduanya ternyata juga membahas tentang rencana pembubaran IPDN.

Ahok pun hanya tersenyum saat ditanya tanggapan Jokowi soal usulannya itu. Sampai saat ini belum ada jawaban dari Jokowi perihal pembubaran IPDN.

"Biasa saja. Presiden juga enggak ngomong apa-apa tadi. Senyum-senyum saja," ungkap Ahok di Balaikota, Jakarta, Rabu 9 September 2015.
Selengkapnya..

4. Rumor Mafia Token Listrik Beredar, Ahok Dapat Aduan Warga

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, pihaknya pernah menerima sejumlah keluhan dan pengaduan warga, terkait token listrik yang tidak sesuai harga dan kapasitas listrik yang diterima.

"Yang jelas soal token ada pengaduan orang kepada kami, token yang dibeli itu enggak sesuai sama yang masuk. Nah, itu yang sekarang lagi rame," kata Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (10/9/2015).

Menurut dia, warga DKI yang membayar listrik menggunakan token memang dikenai pajak, yang di antaranya mengalir ke pajak penerangan jalan (PPJ). Pemotongan itu dikenakan dari pulsa yang mereka beli. Oleh karena itu, dia membantah adanya dugaan 'mafia token' yang ramai diperbincangkan saat ini.

"Kalau soal penerangan itu mah lain cerita. Itu memang sudah ketentuannya begitu," tutur Ahok.
Selengkapnya..

5. Banjir Besar dan Longsor Landa Jepang, Mobil-Rumah Terseret Arus

Banjir besar dan tanah longsor melanda timur laut Jepang. Memaksa lebih dari 90.000 orang meninggalkan rumah mereka.

Kota Joso, utara ibukota Tokyo, kebanjiran akibat Sungai Kinugawa meluap. Tim helikopter penyelamat telah menyelamatkan orang-orang yang terjebak di atap.

Satu orang telah dilaporkan hilang di wilayah itu dan sedikitnya 12 terluka.
Hujan mulai mengguyur sehari setelah Topan Etau menerjang, membawa hembusan angin hingga 125 km per jam (78mph) ke pusat Prefektur Aichi.

Selengkapnya..

(Ron)



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya