Sambangi Balaikota, Buwas Koordinasi dengan Ahok Soal Narkoba

Keduanya juga membahas tempat hiburan malam.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 25 Sep 2015, 17:27 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2015, 17:27 WIB
20150903-Budi Waseso-Jakarta
Kepala Kabareskrim Polri, Komjen Budi Waseso saat berkunjung ke SCTV Tower, Jakarta, Rabu (3/9/2015). Budi mengaku siap jika memang dirinya harus dicopot dari jabatan Kabareskrim (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso menyambangi Balaikota DKI Jakarta. Kedatangannya ke kantor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk membicarakan sejumlah hal terkait penanganan narkoba.

"Saya koordinasikan tentang langkah-langkah yang akan saya lakukan untuk kegiatan BNN khususnya di DKI, termasuk dalam pencegahan dan penindakan atau pemberantasan. Program saya memang semua harus jalan, barometernya adalah DKI," kata Budi Waseso usai bertemu Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (25/9/2015).

Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri itu mengatakan, BNN juga akan berkoordinasi dengan Pemprov dalam menangani masalah narkoba di Ibukota.

"Saya minta izin kepada Pak Gubernur dikala nanti ada upaya-upaya yang saya lakukan, dalam proses-proses itu mohon kiranya Pak Gubernur sudah tahu dan kita koordinasi bersama dengan BNNP DKI," sambung jenderal bintang tiga yang akrab disapa Buwas itu.

Salah satu poin yang dibahas dengan Ahok, tutur Buwas, yakni terkait tempat hiburan malam. Menurut dia, tempat hiburan malam terutama di Jakarta rawan peredaran narkoba.

"Nanti kita lihat, justru itu yang menjadi evaluasi kita bersama. Itu yang saya bicarakan dengan Pak Gubernur. Artinya, tempat-tempat ini dijadikan sarana peredaran, ya bila perlu ditutup," kata dia.

Tapi, kata Buwas, hal itu baru sebatas wacana, jadi harus dilihat dan evaluasi. "Kan harus ada kewajiban atau tanggung jawab dari pengelola tempat itu, mencegah agar tidak ada peredaran di tempat mereka itu sendiri. Peraturannya diserahkan kepada Pak Gubernur jika ingin dibuat perdanya," tutur mantan Kapolda Gorontalo itu. (Mvi/Sun)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya