Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri menyebut salah satu sebab penyerapan anggaran di DKI Jakarta lambat karena terlalu sering ada pergantian pejabat. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Bagi dia, tidak ada hubungannya pergantian pejabat dengan penyerapan anggaran.
"Enggak ada hubungannya dengan ganti pejabat. Jadi pemakaian anggaran tidak ada hubungannya dengan gonta-ganti pejabat. Justru, kita ganti pejabat karena pejabat yang lama enggak bisa nyerap anggaran," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (8/10/2015).
Bagi dia, pejabat baru justru memiliki tugas lebih mudah dibanding pejabat sebelumnya. Sang pejabat tidak perlu membuat program dari nol. Mereka hanya tinggal mengeksekusi program yang mandek.
"Enggak dong, itu kalau sudah jadi APBD, enggak konsep lagi, ya dong? Kalau sudah jadi APBD enggak konsep lagi, kalau sudah KUA PPS (Kebijakan Umum Anggaran dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara), dan sudah APBD bukan konsep lagi, tinggal eksekusi," jelas Ahok.
Karena itu, alasan Kemendagri yang menyoroti pergantian pejabat DKI dinilai keliru. Ahok mengatakan justru sengaja mengganti pejabat karena tidak bisa menjalankan program yang berujung anggaran tidak terserap dengan baik.
"Jadi bukan karena gonta-ganti pejabat. Orang pejabatnya enggak becus, yang enggak diganti aja enggak becus kok," tukas Ahok sambil tertawa. (Bob/Ans)*
Ahok: Enggak Ada Hubungannya Ganti Pejabat dengan Penyerapan APBD
Pejabat baru hanya tinggal mengeksekusi program yang mandek.
diperbarui 08 Okt 2015, 08:39 WIBDiterbitkan 08 Okt 2015, 08:39 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hasil China Masters 2024: Adaptasi Jonatan Christie Belum Maksimal
Arti Bhinneka Adalah Keberagaman: Memahami Makna dan Penerapan Semboyan Bangsa
Cuaca Hari Ini Rabu 20 November 2024: Jakarta Pagi Hingga Malam Berawan Tebal
Memahami Frasa Benda Adalah Kunci Penguasaan Bahasa Indonesia
Kisah Pendiri Napster Sean Parker, Berawal dari Peretas hingga Jadi Miliarder
Berapa Harga Bitcoin di Akhir 2024? Intip Ramalan dari 5 Chatbot AI
20 November 1992: Kebakaran Besar Kastil Windsor yang Menelan Biaya Restorasi Rp802 M
Goldman Sachs Prediksi Indeks S&P 500 Bakal Sentuh 6.500 pada 2025
Sempat Tertekan Sebelum Hajar Arab Saudi, STY Balik Pede Timnas Indonesia Lolos Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia
3 Resep Cokelat Dubai, Buat Sendiri Camilan Viral di Rumah
Paradigma Childfree Bermula di Jawa, Peneliti Ungkap Alasan dan Faktor Pendorongnya
Aktivitas Wisata Seru yang Bisa Dilakukan di Danau Singkarak