Agenda Jokowi di Riau Paling Populer

Berikut Top 5 News edisi Jumat 9 Oktober 2015.

oleh Hanz Jimenez SalimM SyukurPutu Merta Surya PutraArie Mega Prastiwi diperbarui 10 Okt 2015, 09:10 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2015, 09:10 WIB
20150825-Jokowi
Presiden Joko Widodo. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Riau Darusman mengatakan Jokowi dijadwalkan mendarat di Kabupaten Kampar, Riau, dengan menggunakan helikopter.

Ada beberapa agenda yang akan dilaksanakan Presiden Jokowi di Riau pada Jumat 9 Oktober 2015. Namun berdasarkan jadwal yang diterima, Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Riau Darusman mengungkapkan, Jokowi tidak akan melihat posko kesehatan dan korban imbas kabut asap.

Nah, berita mengenai agenda kunjungan Jokowi itu menyedot perhatian pembaca portal berita kesayangan Anda, Liputan6.com, terutama di kanal News sepanjang Jumat 9 Oktober 2015.

Sementara 4 berita lainnya, terutama saksi kasus pembunuhan bocah F diduga mengajak bocah lain mengonsumsi narkoba, turut mencuri perhatian banyak pembaca.

Selengkapnya Top 5 News...

1. Kunjungi Riau Siang Ini, Apa Saja Agenda Jokowi?

Presiden Jokowi dijadwalkan berkunjung ke Provinsi Riau pada hari ini, Jumat (9/10/2015). Ada beberapa agenda yang akan dilaksanakan pria bernama lengkap Joko Widodo itu di Bumi Lancang Kuning.

Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Riau Darusman mengatakan, informasi yang diterimanya, Jokowi dijadwalkan mendarat di Kabupaten Kampar, Riau, dengan menggunakan helikopter. Saat ini Presiden masih berada di Bukit Tinggi, Sumatera Barat.

Di Kampar, Presiden akan melaksanakan beberapa kegiatan. Di antaranya meninjau lokasi bekas lahan terbakar di Rimbo Panjang. Kemudian dilanjutkan dengan salat Jumat di Masjid Islamic Center Bangkinang.

"Setelah itu, dijadwalkan membagikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar," ungkap Darusman.

"Berdasarkan jadwal yang diterima, tidak ada melihat posko kesehatan kabut asap. Begitu juga dengan melihat korban karena kabut asap," imbuh dia.

Selengkapnya...

2. Saksi Kasus Bocah F Diduga Ajak Bocah Lain Konsumsi Narkoba

Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menemukan sejumlah fakta baru dalam pengusutan kasus pembunuhan bocah F, yang jasadnya ditemukan terbungkus dalam kardus di kawasan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat.

Dari hasil penyidikan sementara, polisi menemukan kasus lain berupa dugaan penyalahgunaan narkotika dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh A, saksi terperiksa dalam kasus tewasnya bocah F.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Khrisna Murti mengungkapkan, A diduga merekrut bocah di sekitar tempat tinggalnya dan membentuk sebuah kelompok atau geng bernama Boel Tacos. Mereka, sambung Khrisna, diajak untuk mengonsumsi narkoba di bedeng milik A.

"Anak-anak (yang direkrut A) itu ada 4 orang, di bawah umur 13 tahun. (Disuruh) Kumpulin duit Rp 20 ribu, Rp 30 ribu, Rp 50 ribu untuk ngeganja sama nyabu. Koordinatornya si A ini," ungkap Khrisna di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (9/10/2015).

Selengkapnya...

3. Warga: Kenapa Setiap Presiden Datang, Kabut Asap Riau Hilang?

Kabut asap yang menyelimuti Riau berangsur-angsur menghilang berbarengan dengan kedatangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Namun hal ini malah membuat warga Riau gelisah.

Di saat sang presiden datang, kabut asap yang sudah menyesakkan masyarakat sejak 3 bulan lalu itu malah menipis. Jarak pandang yang sebelumnya berkisar ratusan meter untuk sementara waktu ini membaik hingga radius 3 kilometer.

"Kenapa ya, setiap Presiden datang asap selalu menghilang di Riau. Hari ini Presiden Jokowi datang, asap pekat mulai menghilang. Hal ini juga terjadi saat Presiden SBY dulu datang ke Riau untuk memantau kebakaran hutan, asap mendadak menipis," celetuk T Simbolon, warga di Pekanbaru, Riau, Jumat (9/10/2015).

Akibatnya, kata dia, Jokowi tak bisa melihat langsung kondisi asap pekat Riau yang sebenarnya.

[Selengkapnya...]( 2336666 "")

4. 9-10-1967: Eksekusi Che Guevara oleh Pasukan Bolivia

Tepat hari ini pada tahun 1967, pemimpin sosialis revolusioner dan gerilyawan, Che Guevara, dieksekusi mati di usia 39 oleh tentara Bolivia. Pasukan Bolivia yang didukung militer Amerika Serikat menangkap Guevara pada 8 Oktober di tahun yang sama, seperti dikutip dari History.com.

Keesokan harinya, 9 Oktober 1967, militer Bolivia memotong tangannya hingga putus sebagai bukti kematian dan tubuhnya dimakamkan di sebuah makam tak bertanda. Pada 1997, sisa-sisa tubuh Che ditemukan dan dikirim kembali ke Kuba, di mana ia dikuburkan kembali dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh Presiden Fidel Castro dan ribuan rakyat Kuba.

Selengkapnya...

5. DPRD Minta Laptop Rp 1,6 M, Ahok Minta Anggaran Sebelumnya Dicek

DPRD DKI Jakarta mengajukan anggaran pengadaan laptop dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kesekretariatan DPRD pada 2016. Anggaran pembelian laptop itu, pada dokumen RKA 2016, tercatat sebesar Rp 1,6 miliar. Dana tersebut rencananya digunakan untuk membeli 101 unit laptop.

Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama mengatakan tidak menjadi masalah selama harga satuannya tidak digelembungkan.

"Boleh saja mungkin supaya lebih rajin kerja, itu boleh saja. Selain itu, selama harga satuannya enggak di-mark up," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu di Balaikota Jakarta, Jumat (10/9/2015).

Namun, dia meminta pihak terkait mengecek terlebih dahulu ke anggaran tahun lalu. Dia tidak ingin DPRD membeli laptop ketika tahun lalu juga mengajukan hal yang sama.

Selengkapnya...

(Ans/Tnt)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya