Ditunjuk Jokowi Tangani Kabut Asap, Menko Luhut Batal ke AS

Padahal rencananya dia akan turut serta bersama Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Negeri Paman Sam itu pada Sabtu 24 Oktober 2015 besok.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 23 Okt 2015, 20:47 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2015, 20:47 WIB
Lapor LHKPN, Luhut Panjaitan Sambangi Gedung KPK
Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan meninggalkan Gedung KPK, Jakarta, Jumat (19/6/2015). Luhut menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LKHPN) ke lembaga antisurah tersebut. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi memberi mandat kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan sebagai koordinator penanggulangan bencana kebakaran hutan dan kabut asap. Karena tugas itu maka Menko Luhut membatalkan kunjungannya ke Amerika Serikat.

Padahal rencananya dia akan turut serta bersama Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Negeri Paman Sam itu pada Sabtu 24 Oktober 2015 besok.

"Presiden putuskan kewenangan untuk karhutla (kebakaran hutan dan lahan) ada di Menko Polhukam. Jadi yang seharusnya beliau ke AS, tidak jadi berangkat," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (23/10/2015).

"Beliau akan pimpin di lapangan," imbuh dia.

Luhut akan memimpin 21 jajaran pemerintah dan lembaga terkait dalam upaya penanganan kebakaran hutan. Di antaranya adalah gubernur, bupati, wali kota, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti.

"Diharapkan bisa memudahkan pekerjaan. Presiden juga sudah meminta ke PMK (Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) untuk siapkan langkah-langkah terkait kesehatan, pendidikan, dan lain-lain," ucap dia.

Tancap Gas

Diberi kendali penuh dalam memimpin operasi penanggulangan kebakaran hutan dan asap, Luhut mengaku akan tancap gas. Ia yakin semua pihak yang akan bekerja di bawah garis koordinasinya sudah mengetahui apa yang harus dikerjakan dan apa tujuan yang akan dicapai. ‎

"Semua sudah tahu apa yang harus dilakukan, siapa berbuat apa semua sudah jelas. Presiden sudah perintahkan go ahead dan kita sudah akan jalan mulai hari ini," ucap dia.

Luhut mengungkapkan, penanganan bencana yang terjadi di sebagian Pulau Sumatera, Kalimantan hingga Papua itu saat ini sudah dalam kategori penanganan bencana nasional. Namun pemerintah belum menjadikannya sebagai bencana nasional.

"Yang kami ambil sebenarnya sampai pada tahapan, seperti bencana nasional atau darurat nasional. Tapi apakah itu akan dilakukan atau tidak, tergantung nanti hasil exercise yang akan kami laporkan kepada presiden," tutur Luhut.

Luhut mengatakan, dirinya akan melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi pada Sabtu 24 Oktober 2015 besok sebelum bertolak ke Istana. Ia mengaku akan memberi laporan awal dan arahan mengenai penanganan terhadap warga yang terkena dampak asap.

"Apakah akan menjadi bencana nasional, saya mau exercise dulu sampai besok, sebelum Presiden (Jokowi) jadi berangkat ke Amerika Serikat, saya akan laporkan," pungkas Luhut. (Ndy/Ans)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya