Soal Jasad di Ciracas, Tetangga Tak Mendengar Kegaduhan

Awalnya, Sri sebagai tetangga dekat korban, menganggap Mbah Widji kelelahan sehingga tak kunjung keluar rumah.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 03 Nov 2015, 22:54 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2015, 22:54 WIB
Ilustrasi Pembunuhan Wanita
Ilustrasi Pembunuhan Eno. (Andri Wiranuari/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Penemuan jasad wanita paruh baya, Widji (54) masih jadi misteri. Sebelumnya, Senin 2 November malam lalu tidak terdengar suara gaduh dari rumah di Jalan H Sabar RT 004 RW 01 No 67 Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur itu.

"Enggak kedengeran ramai-ramai. Biasa aja kayak hari biasanya," kata tetangga korban, Sri Hariati di lokasi kejadian, Selasa (3/11/2015).

Kondisi hujan lebat yang melanda wilayah Ciracas juga membuatnya berpikiran positif. Sri menganggap Mbah Widji kelelahan sehingga tak kunjung keluar rumah.

"Tadi malam kan hujan gede, saya mikirnya dia tidak keluar karena kecapekan," tambah dia.

Tapi, pikirannya terusik saat perempuan yang biasa disapa Mbah Widji itu tak kunjung muncul hingga Selasa sore.  

Tidak biasanya lampu dan televisi masih dalam keadaan menyala. Bahkan hingga sore, Widji tidak kunjung keluar rumah.

Kecurigaan itu membuat Sri terusik dan segera memanggil Wiwid yang juga keponakan Mbah Widji tapi tak tinggal serumah, untuk memeriksa wanita yang sudah dianggap sebagai ibunya itu.

Wiwid lalu mengetuk pintu tapi tak ada jawaban. Dia lalu memeriksa ke tempat korban berdagang dan hasilnya sama. Wiwid lalu nekat masuk melalui lantai atas rumah. Dia berteriak lalu terduduk lemas ketika melihat Mbah Widji sudah tewas bersimbah darah.

Sri yang mendengar teriakan dari dalam lalu membuka pintu dengan paksa bersama warga. Sri sempat melihat jasad Mbah Widji tapi tak kuasa memandangi tubuh tak berdaya itu.

Petugas kepolisian pun datang dan langsung melakukan identifikasi. Jasad korban juga masih berada di dalam rumah. (Dms/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya