Air Pantai Indah Kapuk Tercemar, Restoran Pakai Air Minum Kemasan

Pengalihan penggunakan air mineral kemasan membuat mereka harus menambah biaya produksi.

oleh FX. Richo Pramono diperbarui 11 Nov 2015, 22:09 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2015, 22:09 WIB
Segmen 2: Air Sungai Kamal Tercemar hingga Sidak ke Pabrik Kimia.
Akibat tercemar limbah, Sungai Kamal di Brebes, Jawa Tengah jadi berwarna kemerahan hingga

Liputan6.com, Jakarta - Beredarnya kabar tercemarnya air di Pantai Indah Kapuk (PIK) membuat para pelanggan restoran cemas. Mereka menanyakan air apa yang dipakai restoran setiap akan memesan menu yang tersedia.

Demi menyiasati keraguan pelanggan, pengelola restoran kini memasang pemberitahuan yang ditempel di depan restoran mereka. Pemberitahuan itu berisi kalau mereka kini tidak menggunakan air dari pengelola PIK, melainkan menggunakan air minum kemasan.

"Kita sekarang masih belum berani pakai air dari PIK. Kita pakai air kemasan. Soalnya pelanggan juga banyak yang nanyain," ujar Wiwin, pengelola restoran Ikkudo Ichi di Rukan Crown Golf, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (11/11/2015).

Kecemasan para pelanggan  bahkan berujung pada pembatalan pesanan jika mengetahui ada pengelola restoran yang masih menggunakan air dari PIK. Diduga para pelanggan restoran pun mengalami hal yang sama di rumahnya.

"Mereka kan kebanyakan tinggal di PIK, kemungkinan juga ngalami masalah itu (air tercemar). Kalau kita tetap pakai air dari PIK, pelanggan ya enggak jadi makan. Mereka pasti tanya dulu kita pakai air apa," kata Wiwin.

Pihak pengelola restoran belum berani  menggunakan air yang dikelola langsung oleh PIK hingga benar-benar ada penyataan resmi dari instansi terkait kalau air dari PIK sudah bebas dari tercemar.

Pengalihan penggunakan air mineral kemasan membuat mereka harus menambah biaya produksi.

"Ya jelas lebih boroslah. Kalau hari biasa aja kita bisa habis 5 sampai 6 galon untuk minuman dan masak makanan. Kalau weekend bisa sampai 10 galon kita pakainya," lanjut Wiwin.

Sehari-hari sebelum air itu tercemar, pihak restoran yang berada di kawasan PIK biasanya menggunakan air dari 2 opsi yang diberikan oleh pihak PIK. Mereka mendapatkan akses air PAM dan air RO atau Reverse Osmosis, air yang telah difilterisasi.

"Paling sekarang kita pakai air RO-nya itu bukan untuk masak atau minum. Tapi cuma kita gunakan untuk mencuci piring dan membersihkan restoran. Karena ya tadi masih agak berasa asin rasanya," pungkas Wiwin. (Ron/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya