Liputan6.com, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Jakarta, Rahmat Bagja meminta Pansus Pelindo II menelusuri dugaan keterlibatan pengusaha asing yang diduga banyak mendapat keuntungan besar dari bisini pelabuhan di Indonesia. Â
"Pansus Pelindo II makin menemui titik terang. Apalagi setelah Anggota Pansus dari PKB, Daniel Johan sudah mengungkapkan dugaan bahwa ada Li Ka Shing di Pelindo II. Tinggal Pansus Pelindo II harus menelusurinya," kata Bagja di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (13/11/2015).
Dia menilai Pansus harus fokus untuk menggali kebenaran informasi tersebut karena dirinya meyakini ungkapan Daniel itu pasti ada data awal sehingga harus dibuktikan.
Menurut Bagja, dalam pengelolaan pelabuhan, Indonesia tidak bisa didikte oleh pihak asing karena keuntungannya tidak bisa dinikmati oleh rakyat Indonesia.
"Saya yakin kalau Pelindo II dikelola secara mandiri, banyak keuntungan yang didapatkan bagi Indonesia," ujar Bagja.
Menurut Dia, Pansus juga harus mendalami dugaan kedekatan Direktur Utama Pelindo II R.J. Lino dengan Li Ka Shing sehingga menyebabkan pengelolaan pelabuhan tidak bisa mandiri.
Bagja juga menuturkan, Lino seharusnya tunduk kepada pemerintah dalam menjalankan tugasnya dalam mengelola pelabuhan bukan mengikuti kemauan pihak asing.
"Negara adalah bos bagi Lino, bukan perusahaan atau pengusaha asing. Kalau itu dilanggar maka itu melanggar konstitusi," kata Bagja.
Selain itu, dia menilai, Pansus Pelindo II juga harus membantu Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri yang sedang mengusut kasus dugaan korupsi di Pelindo II.
Menurut dia, data-data yang didapatkan Pansus selama memanggil beberapa pihak, bisa digunakan untuk mengungkap keterlibatan manajemen Pelindo II yang diduga merugikan negara lebih dari Rp 3 triliun.
"Pansus harus fokus membantu Kepolisiaan mengungkap kasus tersebut agar pembenahan Pelindo II bisa terwujud," kata Dia.
Sebelumnya, anggota Pansus Pelindo II DPR Daniel Johan mengatakan Pansus mencoba menelusuri siapa saja pihak yang membuat Lino tunduk.
Setelah ditelusuri menurut dia, diduga ada Li Ka Shing, pengusaha asal Hongkong, yang berteman dengan Rothschild, pengusaha besar berbasis di Eropa, AS, dan Asia, ada dibalik pengelolaan Pelindo II.
"Kok kita ujung-ujungnya masa tunduk dengan Li Ka Shing? Ngapain Indonesia dibuat tunduk dengan asing? Jadi, sebenarnya siapa bos Lino," kata Daniel.
Selain menyerahkan aset penting seperti JICT kepada asing, menurut dia, Lino juga memiliki sejumlah kegagalan dalam memimpin manajemen perusahaan itu.
Dia mencontohkan, adanya masalah ketenagakerjaan, kisruh manajemen dan belum selesainya terminal peti kemas baru di Kalibaru yang berdasarkan Perpres seharusnya selesai di tahun ini. (Dms/Ans)
HEADLINE HARI INI
Geger Harvey Moeis dan Sandra Dewi Terdaftar BPJS Kesehatan Fakir Miskin, Kok Bisa?
Pansus Bakal Bongkar Keterlibatan Asing di Pelindo II
Pansus juga harus membantu Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri yang sedang mengusut kasus dugaan korupsi di Pelindo II.
diperbarui 13 Nov 2015, 23:57 WIBDiterbitkan 13 Nov 2015, 23:57 WIB
Ketua Pansus Pelindo Rieke Diah Pitaloka (kedua kiri) saat mengikuti diskusi di Jakarta, Jumat (13/11/2015). Pansus Pelindo II harus fokus untuk menggali kebenaran informasi tersebut, dalam pengelolaan pelabuhan. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Polisi Tangkap Penyewa Mobil Bos Rental yang Tewas Ditembak di Rest Area Tangerang-Merak
Apa Arti PMO? Pengertian, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Fungsi Prototype Adalah: Panduan Lengkap Pengembangan Produk
Pemanfaatan Biodiversitas untuk Obat Herbal Perlu Didukung Regulasi dan Teknologi Modern
Kumpulan Hoaks Pendaftaran BPJS Kesehatan Gratis, Simak Biar Tak Tertipu
MKGR Ajak Gotong-Royong untuk Sukseskan Pemerintahan Prabowo-Gibran
Penanganan Kasus di Sulut Tahun 2024: Kriminal Umum dan Khusus Menurun, Narkoba Meningkat
Dede Sunandar Nyaman Kerja di Restoran: Kalau Gengsi Anak Istri Tidak Makan
Pantau Bek Bournemouth Sejak Akademi, Real Madrid Masih Ragu Ajukan Penawaran
Raksasa Teknologi Microsoft hingga Meta Investasi di Nuklir, Ini Alasannya
Fokus Pagi : Pemilik Rental Mobil Tewas Ditembak OTK di Rest Area KM 45 Tangerang
5.500 Orang Sudah Naik Kereta Cepat Whoosh dari Stasiun Karawang