Pansus Pelindo II Panggil 3 Konsultan Keuangan

Ketiga lembaga keuangan itu dinilai terkait langsung dengan beberapa proyek di PT Pelindo II.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Nov 2015, 09:49 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2015, 09:49 WIB
20151116- Dirjen Pajak Dipanggil Pansus Pelindo II- Rieke Dyah Pitaloka -Jakarta-Johan Tallo-
Ketua Pansus Pelindo Rieke II Dyah Pitaloka saat memimpin rapat di DPR RI, Jakarta, Senin (16/11/2015). Pansus Pelindo II kembali memanggil pihak yang berkaitan dengan pengadaan mobile crane. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pansus Angket Pelindo II yang dibentuk DPR hari ini memanggil 3 lembaga konsultan keuangan yang terkait langsung dengan beberapa proyek di PT Pelindo II. Ketiga konsultan itu, yakni dari Deutch Bank, Finance Research Institute (FRI), dan Bahana Sekuritas.

"Ketiganya akan langsung dihadirkan dalam satu forum," kata Ketua Pansus Angket Pelindo II Rieke Diah Pitaloka di Jakarta, Rabu (18/11/2015).

Rieke menilai, ketiga lembaga menjadi salah satu kunci penyelewengan yang terjadi dalam beberapa proyek di PT Pelindo II. Seperti perpanjangan kontrak Terminal Peti Kemas Jakarta (JICT), Global Bond, dan Proyek New Priok.

"Mohon doa dari seluruh rakyat Indonesia agar pimpinan dan anggota pansus kuorum sehingga agenda penting tersebut bisa terlaksana," ujar Rieke.

Pansus Pelindo II telah meminta data kepada Badan Pemeriksa Keuangan dan Direktorat Jenderal Pajak untuk mendalami dugaan penyelewengan di perusahaan BUMN itu.

Wakil Ketua Pansus Pelindo II Aziz Syamsuddin mengatakan hasil audit investigasi BPK menjadi dasar Pansus untuk mendalami dugaan penyelewengan di Pelindo II.

Dia menjelaskan, salah satu yang ingin diungkap Pansus dari data BPK itu terkait perpanjangan konsensi JICT dengan perusahaan Hongkong Hutchinson Port Holding (HPH).

"Data dari BPK dan Dirjen Pajak hanya sebagai gong karena kami telah memiliki bukti premier," tutur Aziz.

Aziz mengatakan, Pansus Pelindo II telah memiliki data utama yang menyebutkan ada dugaan penyelewengan di BUMN tersebut. Namun dia enggan merinci data premier yang dimaksud. (Ndy/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya