Liputan6.com, Yogyakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso menyatakan telah menyita 2,6 ton sabu dari beragam operasi yang digelar selama ini. Jumlah itu hanya 20% dari total narkoba yang lolos beredar di Indonesia. Untuk itu, BNN meminta dukungan penuh dari seluruh elemen termasuk TNI dan kepolisian.
"Kami sedang koordinasi antara TNI, Polri dan BNN. Saat ini, biro hukum TNI, Polri dan BNN sedang menyusun nota kesepahaman itu. Tugas dan peran masing masing sesuai dengan kewenangannya. UU yang berlaku apa. Kerjasama informasi mungkin salah satu contohnya," ujar Buwas di Aula Serbaguna Korem 072, Yogyakarta, Rabu (18/11/2015).
Mantan kabareskrim ini menegaskan BNN tidak bisa sendirian memberantas peredaran narkoba. Jumlah personel BNN yang terbatas, kata dia, jelas tidak akan bisa memberantas peredaran narkoba di seluruh Indonesia. Keterlibatan TNI-Polri diharapkan dapat meminimalisir peredaran narkoba di pelosok.
Baca Juga
"Jumlah kami berapa? Petugas BNN saja tentu tidak akan sanggup berantas narkoba. Makanya, kita koordinasi dengan TNI untuk bangun sinergitas dengan TNI dan masyarakat. Kita tidak boleh menyerah dengan keterbatasan," sahutnya.
Buwas juga mengharap partisipasi masyarakat dalam mencegah peredaran narkoba di Indonesia. Peredaran narkoba ini harus dicegah karena sudah mengancam generasi bangsa Indonesia. Dilihat dari jumlah, pengguna narkoba di Indonesia kini meningkat mencapai 5 juta orang.
"Masih banyak potensi lain untuk pencegahan dan pengawasan. Itu yang harus disinergikan," tukasnya. (Din/Mut)