Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Tri Djoko memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Surat pengunduran diri itu sudah disampaikan pada Selasa 1 Desember 20015 kemarin.
Tri Djoko mengaku kerap kelelahan selama menjabat sebagai kepala dinas. Tapi, ada alasan lain yang menguatkannya untuk mundur. Apa itu?
"Ya gitu aja mau ngurusin keluarga lah. Gitu aja. Habis gimana, kalau ngurusin bini muda kan dimarahin istri saya," tutur Tri Djoko saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (2/12/2015).
Baca Juga
Mantan Bupati Kepulauan Seribu itu membantah ada tekanan dari berbagai pihak di balik pengunduran dirinya. Tri mengklaim, tugas di bidang tata air sudah dilakoninya lama.
Perihal kabar pergantian dirinya sebagai kepala dinas, Tri Djoko mengaku tidak banyak tahu. Sebab, sejak awal menduduki berbagai jabatan di DKI Jakarta tidak pernah ada pemberitahuan.
"Saya nggak tahu malah. Saya nggak terima kabar bahwa mau dipecat apa gimana. Saya malah enggak tahu. Karena enggak pernah ditanyain. Saya kan dari dulu juga nggak pernah nanya kenapa dikasih jabatan ini, ini, ini. Saya waktu jadi sekko (sekretaris kota) juga enggak pernah ditanya, jadi wakil walkot juga enggak ditanya. Baru jadi kadis aja waktu itu gubernur yang minta," jelas Tri Djoko.
Menurut dia, pengaturan air tidak semudah mengerjakan bidang kerja lainnya. Air tidak mudah diatur seperti lainnya.
"Ya, yang jelas saya sudah berusaha. Air itu kan beda. Bukannya sok penting, tapi kan kita harus pakai sistem. Kalau pekerjaan-pekerjaan lain itu beres. Kalau di sini enggak, tata air ini bagaimana, kan air itu dari zaman dulu belum pernah saya bisa ngajarin, enggak bisa air itu disuruh naik ke atas atau disuruh belok, gitu," pungkas Tri.