1 Korban KM Marina Kembali Ditemukan di Perairan Tanjung Tobaku

Personel yang diturunkan melakukan pencarian korban KM Marina telah dikurangi.

oleh Eka Hakim diperbarui 26 Des 2015, 14:39 WIB
Diterbitkan 26 Des 2015, 14:39 WIB
20151220-km marina-makassar-evakuasi
37 Penumpang KM Marina berhasil dievakuasi. Sebanyak 3 di antaranya meninggal dunia. (Liputan6.com/Eka Hakim)

Liputan6.com, Makassar - Tim Basarnas kembali menemukan seorang korban karamnya Kapal Motor (KM) Marina pada pencarian hari ketujuh. Korban ditemukan setelah tim fokus di wilayah perairan Tanjung Tobaku, Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) pada hari ini.

Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Brigjen TNI (Mar) Ivan Ahmad Riski Titus mengatakan, pencarian hari ini kembali menemukan seorang korban perempuan.

"1 Korban perempuan dalam keadaan meninggal dunia ditemukan di TanjungTobaku tadi sekitar pukul 09.30 Wita. Sehingga total korban yang ditemukan sudah berjumlah 104 orang terdiri dari 40 selamat dan 64 meninggal dunia," kata Ivan melalui pesan tertulisnya, Sabtu (26/12/2015).

Ivan mengatakan, sisa korban yang dalam pencarian masih ada 14 orang. Dan, pencarian saat ini difokuskan hanya di perairan Tanjung Tobaku.

"Ditemukannya 1 korban, maka Keputusan Kepala Badan Operasi SAR diperpanjang 3 hari di Posko tim SAR yang ada di Tanjung Tobaku, Kolaka Utara yang dipimpin oleh Kepala SAR Kota Kendari, Sultra. Sementara Posko Tim SAR Siwa, di Kabupaten Wajo ditutup," kata Ivan.

Dia mengatakan, jumlah personel yang diturunkan melakukan pencarian selanjutnya telah dikurangi.

"Tim SAR Gabungan dikurangi. Yakni dari Unsur SAR udara dari Basarnas dan dari TNI AU ditarik serta Unsur Laut 2 KRI juga ditarik," jelas Ivan.

Dari 104 korban yang telah ditemukan, ada 3 mayat korban yang sementara diproses identifikasi di RS Bhayangkara Makassar.

Kepala Bidang Daktiloskopi kriminal Pusat Inafis Bareskrim Polri Kombes Pol Adityo Kusumonindyo mengakui, hingga saat ini pihaknya masih kesulitan mengidentifikasi karena jasad ketiganya sudah rusak. Salah satunya sidik jari korban sudah rusak, sehingga membutuhkan waktu lama untuk menyimpulkan identitas korban.

"Ada 3 tim yang bekerja dalam proses identifikasi yang jumlahnya 9 orang masing-masing ada dari Inafis, forensik, dan kedokteran gigi," tandas Ivan.

Kapal cepat KM Marina Baru 02 tenggelam pada 19 Desember 2015 di perairan Teluk Bone saat bertolak dari Pelabuhan Kolaka menuju Pelabuhan Siwa Sulsel.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya