Liputan6.com, Jayapura - Polda Papua mengerahkan 2 pesawat berbadan kecil yang disewa dari Demonim Air. Pesawat ini untuk mengevakuasi korban dan jenazah anggota kepolisian yang diserang kelompok kriminal bersenjata pada Minggu 27 Desember 2015 malam.
Rencananya, 2 korban luka-luka dan 3 jenazah akan dievakuasi terlebih dahulu ke Rumah Sakit Bhayangkara di Kotaraja, Kota Jayapura. Terutama, pemeriksaan dan autopsi untuk memastikan masih ada proyektil yang bersarang di tubuh korban atau tidak.
"Setelah dilakukan autopsi dan pembersihan jenazah, ketiga jenazah anggota ini akan disemayamkan di Markas Brimob Papua, sebelum nantinya diserahkan kepada keluarga," ucap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Rudolf Patrige dalam keterangan pers di Mapolda Papua, Senin (28/12/2015) siang.
Selanjutnya, Rudolf menjelaskan, ketiga jenazah akan dibawa ke kampung halaman masing-masing, yakni Sorong, Tual, dan Kota Jayapura.
Saat penjemputan jenazah, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw turun langsung ke Sinak pagi hari tadi. Kapolda didampingi tim investigasi.
Baca Juga
"Yang jelas motif kelompok bersenjata ini adalah untuk menyerang dan mengambil amunisi serta senjata yang dimiliki kepolisian. Kami tak menyebut kelompok ini adalah OPM, tetapi tetap kelompok bersenjata. Sebab, mereka melakukan kriminal dan bersenjata," ujar Kapolda Papua.
Polsek Sinak di Kabupaten Puncak, Papua diserang kelompok tak dikenal pada Minggu 27 Desember 2015 malam. Akibat penyerangan ini 3 polisi tewas. Sementara 2 anggotanya yang lain mengalami luka tembak. Selain menyerang, kelompok tersebut mengambil 7 pucuk senjata api dari berbagai jenis beserta amunisi.
Advertisement
Kejadian tersebut bukan kali pertama di Sinak. 7 Anggota TNI dan 1 warga sipil tewas tertembak oleh kelompok bersenjata pada 21 Februari 2013. Mereka diberondong dan diadang oleh kelompok bersenjata saat berjalan ke lapangan terbang Sinak.