KNKT Minta Pemilik Bus Antarkota Pasang Black Box

Ide pemasangan event data recorder datang dari Kementerian Perhubungan.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 29 Des 2015, 13:17 WIB
Diterbitkan 29 Des 2015, 13:17 WIB
Jumpa pers KNKT
(Liputan6.com/ Andreas Gerry Tuwo)

Liputan6.com, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyerukan pemilik bus untuk memasang alat semacam black box atau kotak hitam di bus antarkota. Hal ini untuk mempermudah investigasi bila ada insiden moda angkutan darat tersebut.

Keterangan tersebut disampaikan Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas Angkutan Jalan KNKT Leksmono Suryo Purtanto. Dia mengatakan, alat semacam kotak hitam yang akan dipasang di bus kota bernama event data recorder.

"Event data recorder itu sebenarnya harganya tidak terlalu mahal dan bisa dipasang di setiap bus, khususnya bus antarkota karena berkemungkinan berkecepatan tinggi," kata Leksmono di aula KNKT di Jakarta, Selasa (29/12/2015).

Dia menjelaskan, ide pemasangan event data recorder datang dari Kementerian Perhubungan. Pemasangan alat itu bisa diwujudkan dalam waktu beberapa tahun mendatang.

"Kami sarankan dalam 2 tahun ke depan dipasang. Si bus harus memasang jadi dalam artian, dalam penerbitan izin-izin bus harus ada itu," tegas dia.

Dengan pemasangan alat tersebut, dipastikannya Indonesia akan menjadi negara terdepan di wilayah Asia Tenggara dalam soal keselamatan angkutan darat.

"Sampai sekarang belum ada negara sekitar kita yang menggunakan itu. Saya challenge (menantang) Pak Menteri negara tetangga kita belum ada yang pakai loh Pak, paling Amerika yang pakai," tutur Leksmono.

"Jadi syukurlah kalau dalam hal itu kita menjadi negara terdepan dalam masalah keselamatan," pungkas Leksmono.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya