Bahrunnaim Sindir Polri?

Pada tulisan baru yang diunggah pukul 20.52 WIB, Minggu 24 Januari 2016, akun yang mengatasnamakan Bahrunnaim itu menyindir Polri.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 25 Jan 2016, 11:19 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2016, 11:19 WIB
20160125-situs-jakarta-bahrunnaim
Laman yang diduga milik Bahrunnaim bernama Muharridh.com itu mengunggah tulisan tentang sindiran untuk Polri. (Istimewa/Muharridh.com)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah laman tentang Bahrunnaim kembali muncul. Kali ini, laman yang diduga milik Bahrunnaim itu bernama Muharridh.com.

Ketika membuka laman tersebut, Senin (25/1/2016), Liputan6.com disambut tulisan besar "Bahrunnaim". Di bawahnya terdapat penjelasan tentang arah dari laman tersebut, yakni "Analis, Strategi, dan Kontra Intelijen".

Seperti situs Bahrunnaim sebelumnya, bahrunnaim.co dan bahrunnaim.site, laman ini berisi tentang radikalisme. Misalkan cara untuk membuat sel komando dan menghindari buffling intelijen.

Gambar-gambar yang diunggah pun sama.

Bedanya, sang admin, mengunggah tulisan baru di laman ini pukul 20.52 WIB, Minggu 24 Januari 2016. Pada tulisan itu, sang pemilik akun menyindir polisi.

Judul tulisan itu "CUMAN BISA NGE-SPAM...!!!"

Tulisan tersebut disertai gambar potongan laman berita dengan foto Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan.

Foto itu dieditnya dan diberi balon serta kalimat sindirian "Cuman bisa nge-spam pak???"

Sementara isi artikel tersebut tentang hasil upaya peretasan yang dilakukan si empunya laman itu terhadap akun transaksi online PayPal dan kartu kredit.

"Berikut adalah hasil hacking akun paypal-paypal seluruh dunia yang didalamnya juga berisi daftar kartu kredit seluruh dunia. Silakan dinikmati, jangan cuman bisa nge-spam!" tulisnya.

Dari gelontoran data tersebut, terungkap akun Paypal yang diunggah itu sebagian besar memiliki saldo US$ 0 dan tidak lebih dari US$ 5,85.

Sebelumnya, Polri menyebut Bahrunnaim sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas insiden teror bom bunuh diri dan penembakan di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Namun, Bahrunnaim membantahnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya