Liputan6.com, Jakarta - Kondisi Taman Aktif FO Klender, Jakarta Timur, yang memprihatinkan membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama murka. Apalagi taman yang kini dalam kondisi memprihatinkan itu baru berusia 2 tahun. Tak mau ambil pusing, Gubernur Basuki alias Ahok memecat Kepala Sudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Timur.
Menurut Ahok, dia sudah meminta taman itu diperbaiki dengan baik. Namun, lagi-lagi kasudinnya berkelit dengan alasan tidak ada anggaran.
"Instruksi saya kan sudah jelas semua tanah itu kan harus hijau, semua harus ditanami, enggak boleh ada pembiaran. Kalau kamu enggak sanggup enggak usah kerja aja," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (9/2/2016).
Bagi dia, tidak ada alasan Jakarta tidak memiliki anggaran. Sekalipun tidak cukup, banyak perusahaan yang mau membantu Pemprov DKI Jakarta merawat taman.
"CSR juga mau bantu, kok. Itu kan tempat dulu buat dagang PKL sebetulnya, kita bersihin ditutup dengan taman. Makanya saya suka taman itu ada di lingkungan masyarakat. PKL masuk lagi dirusak. Kalau PKL masuk lagi kamu mesti tegas, dong," kata Ahok.
Baca Juga
Taman yang berada tepat di bawah flyover (FO) Klender itu nyaris tak terawat. Hampir semua fasilitas yang ada di taman ini rusak parah.
Sejatinya, di taman ini warga bisa menikmati fasilitas seperti ayunan, arena skate board, lapangan futsal, dan tempat duduk beton yang tingginya berbeda. Namun karena sudah rusak, semua fasilitas itu tidak bisa dinikmati lagi.
Arena skate board yang terbuat dari beton halus ini kini bolong. Lubang besar menganga di bagian seluncuran skate board. Hanya tersisa besi behel penyangga tipis. Celah besar menganga itu malah digunakan untuk menaruh sampah. Bagian lainnya, bahkan seluruh seluncuran hancur tak berbentuk.
Hal serupa juga terjadi dengan lapangan futsal. Beton halus yang menjadi alas lapangan juga rusak. Beton berlubang di tengah lapangan, gawang hilang, dan kawat penghalang putus di bagian. Beton dengan ketinggian berbeda juga hancur. Alas duduk rusak hingga tak bisa diduduki lagi.
Tanaman yang menjadi bagian utama dari taman juga bisa dihitung dengan jari. Taman lebih banyak dihiasi tanah merah tandus tanpa tanaman.
"Itu kenapa Sudin Timur kita berhentikan," ujar Ahok.