Liputan6.com, Jakarta - Abdul Azis atau Daeng Azis mulai tak menampakkan batang hidungnya sejak saat ratusan polisi dan TNI merazia kawasan Kalijodo, Sabtu 20 Februari 2016. Padahal pria yang dikenal sebagai pentolan kawasan prostitusi dan perjudian itu kerap muncul di publik sejak isu penggusuran mencuat.
Kabar menghilangnya Daeng Azis menjadi berita terfavorit sepanjang Senin 22 Februari 2016. Selain itu, informasi lainnya datang dari Ahok yang menyebut adanya indikasi warga Kalijodo siap berperang saat razia dilakukan petugas gabungan.
Berita yang kalah hebohnya terkait pedangdut Saipul Jamil. Polisi menyebut duda dari Dewi Persik itu patut diduga pelaku kejahatan pencabulan.
Advertisement
Bagaimana ulasannya? Berikut ini 3 berita terpopuler yang dihimpun Liputan6.com, Selasa (23/2/2016):
1. Hilangnya Daeng Azis di Akhir Riwayat Kalijodo
Menjelang akhir riwayat Kalijodo, Daeng Azis 'menghilang' bak ditelan bumi. Padahal ketika isu pembongkaran kawasan tersebut mencuat, pria yang disebut-sebut pengusaha minuman itu kerap muncul di publik.
Sebut saja saat Azis bersama warga lainnya mendatangi Komnas HAM, Senin 15 Februari 2016. Atau keesokan harinya saat dia berkeliling Kalijodo dengan topi koboi dan sepatu kulit putih. Azis membuka pintu pada puluhan awak media yang ada di sana untuk mewawancarainya.
Namun tidak saat ini. Beberapa kali dia absen dari sorotan publik. Beberapa warga yang mengadu ke DPRD DKI Jakarta terkait nasib mereka, tanpa kehadiran Azis.
Berikut jejak hilangnya Azis di detik akhir Kalijodo, yang dihimpun Liputan6.com.
2. Ahok: Ada 400 Anak Panah di Kalijodo Artinya Mau Perang
Ratusan senjata tajam ditemukan di Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, dalam Operasi pekat yang digelar tim gabungan Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, dan Satpol PP DKI. Salah satu yang menarik perhatian adalah keberadaan 400 anak panah dari tempat hiburan malam di kawasan itu.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama heran dengan penemuan tersebut. Baginya, ini jelas menunjukkan ada rencana perlawanan terhadap petugas saat eksekusi dilakukan.
"Yang jelas ada 400 anak panah itu buat apa? Itu kan mau perang-perangan artinya, perang-perangan orang tertentu yang punya kafe," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin 22 Februari 2016.
3. Kapolres: Patut Diduga Saipul Jamil Pelaku Kejahatan Pencabulan
Saipul Jamil dilaporkan pria di bawah umur berinisial DS atas dugaan pencabulan. Polisi tidak akan menghentikan kasus tersebut dan dipastikan berakhir di pengadilan.
"Sampai hari ini kami masih menahan (Saipul Jamil), artinya penyidik yakin dengan alat bukti yang ada. Bersangkutan patut diduga sebagai pelaku kejahatan pencabulan. Diduga sampai dengan vonis hakim nanti," tegas Kapolres Jakarta Utara Kombes Daniel Bolly Tifaona, Senin (22/2/2016).
Bolly menegaskan, polisi tidak akan menghentikan kasus dugaan pencabulan anak di bawah umur yang menjerat Saipul Jamil ini.