Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menggandeng Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta maju Pilkada DKI 2017. Calon petahana itu maju melalui jalur independen.
Langkah tersebut menuai beragam tanggapan. Ada yang setuju maupun tidak. Bahkan sikap Ahok itu disebut sebagai sosok pemimpin yang nafsu terhadap sebuah jabatan.
Ahok pun kemudian mempertanyakan alasan tudingan tersebut. Sebab selama ini ia bekerja jauh dari stigma mengejar jabatan.Â
Advertisement
Baca Juga
"Nafsu jabatan dari mana? Kalau nafsu jabatan itu tidak berani ribut dengan DPRD, (karena bisa) di-impeach sama partai, bisa turun. Tapi saya nantang semua," ujar Ahok dalam acara Mata Najwa, Jakarta, Rabu (16/3/2016).
Hubungan Ahok dengan DPRD DKI memang sempat memanas. Seperti saat pembahasan APBD DKI 2015. Kala itu Ahok mencoret anggaran siluman yang jumlahnya mencapai Rp 12 triliun.
Tak hanya itu, dalam kepemimpinan Ahok juga kerap meluapkan emosi kala menemukan hal yang tidak beres. PNS yang kinerjanya buruk tak luput dari teguran sang bos.
"Kalau nafsu jabatan itu baik-baikin semua. Ngapain marah-marahin orang," ujar Ahok.