Jokowi Minta 7 Taman Nasional Laut Diberi Perhatian Khusus

Menurut Jokowi, dengan memberi perhatian pada taman nasional laut, maka keanekaragaman hayati dapat dilestarikan.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 30 Mar 2016, 17:15 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2016, 17:15 WIB
20160307- Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jakarta- Faizal Fanani
Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi melihat ada potensi luar biasa dari taman laut nasional yang dimiliki Indonesia. Para menteri terkait pun diminta untuk memberi perhatian khusus terhadap pengelolaannya.

"Untuk itu saya minta pelestarian taman nasional laut untuk jadi perhatian, baik lembaga maupun kementerian," kata Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/3/2016).

"Memang diperlukan satu kementerian yang memegang tanggung jawab, diberi wewenang dalam perlindungan, konservasi, dan pengelolaan taman bawah laut kita," sambung dia.

Menurut dia, dengan memberi perhatian pada taman nasional laut, maka keanekaragaman hayati dapat dilestarikan. Tidak hanya itu, manfaat ekonomi juga akan terasa bagi rakyat yang dekat pesisir pantai.

Adapun 3 kementerian yang terlibat dalam pengelolaan taman laut nasional yaitu‎ Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam mengelola konservasi perairannya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Kementerian Pariwisata. Jokowi lebih memberi penekanan pada sisi pariwisata.

"Kementerian Pariwisata bisa memberikan sentuhan pada penyiapan untuk destinasi wisata dan promosinya," ujar dia.

Menurut Jokowi, terdapat 7 taman nasional laut dengan total luas mencapai 4 juta hektare, yaitu ‎di Pulau Seribu, Wakatobi, Takabonerate , Karimun Jawa, Bunaken, Togian, dan Teluk Cendrawasih.

"Saya minta pengelolaan taman laut betul-betul disiapkan dengan baik, termasuk proses pengalihan kewenangan, anggaran, dan SDM," tandas Jokowi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya