Polisi: Hari Pertama 3 in 1 Dihapus, Dampak Kemacetan Signifikan

Kepadatan terkonsentrasi di Jalan Sudirman menuju Thamrin dan sebaliknya. Juga terjadi di Jalan Gatot Subroto arah Slipi menuju Kuningan.

oleh Audrey Santoso diperbarui 05 Apr 2016, 21:11 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2016, 21:11 WIB
20160405- Hari Pertama Penghapusan 3 in 1 Jalan Sudirman Macet Parah-Jakarta- Johan Tallo
Imbas uji coba penghapusan sistem 3 in 1 di Jakarta, sejumlah jalan nonprotokol pun macet parah, Jakarta, Selasa (5/4). Pasalnya, kendaraan di sejumlah jalan yang ada masuk kawasan 3 in 1 itu menjadi tak teratur. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Sub Direktorat (Subdit) Bina dan Penegakan Hukum (Bin Gakkum) Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto menyatakan kemacetan yang luar biasa terjadi di ruas jalan yang biasa dijadikan kawasan 3 in 1.

Ia mengatakan, kepadatan kendaraan terkonsentrasi di Jalan Sudirman menuju Thamrin dan arah sebaliknya. Juga terjadi di Jalan Gatot Subroto arah Slipi menuju Kuningan.

"Dampak penghapusan 3 in 1 di ujicoba hari pertama sangat terasa. Sangat signifikan. Saya saja tadi dari Slipi mau ke Semanggi 45 menit. Biasanya hanya 5 sampai 10 menit," kata Budiyanto kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (5/4/2016).

"Arah menuju Senayan juga parah. Begitu juga sebaliknya," imbuh dia.

Namun, dia mengakui beberapa ruas jalan yang sehari-hari padat akibat imbas 3 in 1 melengang. Contohnya Jalan Kiai Haji Mas Mansyur Tanah Abang, di mana pemandangan kendaraan yang biasanya rapat mengular sehari-hari, kini lancar.

"Memang jalanan yang biasa dijadikan jalur lain kendaraan (yang menghindari 3 in 1), jadi terurai kemacetannya," ujar Budi.

 

Empat titik kemacetan yang semakin parah di hari pertama ujicoba penghapusan 3 in 1 ini, papar Budi, adalah Bundaran Senayan, Jembatan Semanggi, Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan Bundaran Patung Kuda Arjuna Wijaya depan kantor Indosat.

"Di sana ada pos-pos polisi, kami tambah personel 5 sampai 10 untuk mengantisipasi kemacetan yang mencapai tahap kendaraan tak bisa bergerak," jelas Budiyanto.

Dia mengakui, pihak Ditlantas Polda Metro Jaya sengaja tak menurunkan personel polantas berlebihan dan memberlakukan rekayasa lalu lintas sedemikian rupa untuk mengurai macet selama ujicoba penghapusan 3 in 1.

Jika dua langkah tersebut dilakukan, maka hasil ujicoba tak akan objektif untuk dijadikan pertimbangan pengambilan keputusan.

"Kami sengaja tidak menambah-nambah personel untuk urai kemacetan atau rekayasa lalin (lalu lintas). Kalau begitu, kita tidak bisa lihat dong dampak sesungguhnya penghapusan 3 in 1," terang Budiyanto.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya