Liputan6.com, Jakarta - Ledia Hanifa ditunjuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk menggantikan posisi Fahri Hamzah jadi Wakil Ketua DPR. Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan jika partainya sengaja memilih perempuan untuk duduk di pucuk pimpinan DPR.
"Kami sengaja, karena ada cara pandang yang salah bahwa PKS anti perempuan," kata Hidayat kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (7/4/2016).
Hidayat menyadari bahwa ada cara pandang yang salah terhadap partainya. Di mana, publik melihat bahwa PKS tidak memberikan kesempatan kepada perempuan untuk berkembang.
"Kami partai Islam sangat menghormati perempuan, dan memberikan peluang bagi perempuan untuk jadi pemimpin," ujar dia.
Baca Juga
Selain itu, kata Hidayat, Ledia memiliki rekam jejak yang baik sebagai kader dan anggota dewan. Saat menjabat sebagai wakil ketua Komisi VIII dan IX, kinerja Ledia dinilai sangat bagus.
"Saya dulu sebagai anggota sangat nyaman dipimpin beliau, dan rasakan profesional. Keunggulan dan pengalaman beliau di komisi, memudahkan beliau melaksanakan amanah," lanjut Wakil Ketua MPR ini.
Namun, hal yang menjadi catatan penting bagi PKS, bahwa Ledia sangat kritis dan santun. "Beliau punya kesantunan yang dipuji komisi VIII," ujar Hidayat.
Selain itu, pertimbangan lainnya kata Hidayat, partainya memilih Ledia untuk membuktikan bahwa tidak ada kubu-kubuan di PKS. "Dengan memilih Ledia, membuktikan bahwa PKS tidak ada kubu-kubuan. Bahwa masalah Fahri Hamzah murni karena disiplin partai," ujar dia.
Hidayat menegaskan jika partainya menghormati langkah hukum yang diambil Fahri. Namun, PKS perlu buru-buru mengajukan nama Wakil Ketua DPR untuk menghindari kegaduhan.
"Kita tidak ingin ada kegaduhan kocok ulang. Sehingga konsentrasi anggota DPR tidak terpecah," tutup Hidayat.