Liputan6.com, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan‎ (PPP) menggelar Muktamar VIII di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur. Muktamar sebagai upaya islah 2 kubu berseberangan ini dilakukan dari 8 hingga 11 April 2016.
Hari kedua muktamar beragendakan pemilihan Ketua Umum PPP. Sejumlah nama mulai mencuat dalam bursa ketum partai berlambang Kabah ini. Ketua Umum DPP PPP hasil Muktamar Surabaya Romahurmuzy alias Romi kembali muncul.
Selain Romi, ada nama Epyardi Asda yang merupakan Wakil Ketua Umum DPP PPP hasil Muktamar Jakarta atau kubu Djan Faridz. Nama Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin juga disebut-sebut sebagai salah satu kandidat Ketum PPP.
Baca Juga
Ada pula 3 srikandi yang turut meramaikan bursa pencalonan Ketum PPP ini. Mereka adalah Fernita Darwis dan Wardha‎tul Asriyah yang merupakan Wakil Ketua Umum PPP kubu Djan Faridz, serta Ermalena yang merupakan Wakil Ketua Umum PPP kubu Romi.
‎Meski beberapa nama kandidat muncul dari kubu Muktamar Jakarta, namun muktamar yang digelar sebagai upaya islah ini tak dihadiri Djan Faridz. Kendati begitu, panitia masih membuka pintu lebar untuk kader PPP yang belum hadir, termasuk Djan.
"Sampai terpilih ketua umum dan kepengurusan baru, kami masih membuka pintu bagi kader yang belum bergabung dengan Muktamar Pondok Gede," kata Sekretaris SC Muktamar VIII PPP Arwani Thomafi di Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (9/2016).
Arwani menegaskan, Djan Faridz tetap dianggap sebagai kader PPP sekalipun pengusaha‎ itu tak hadir dalam muktamar kali ini. "Kami tidak meninggalkan kader," kata Arwani.