Atasi Masalah Bangsa, Elite PKB Deklarasikan Nusantara Mengaji

Tujuan gerakan Nusantara Mengaji adalah untuk menyelesaikan berbagai masalah bangsa secara spiritual.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 11 Apr 2016, 02:02 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2016, 02:02 WIB
20160409-Pengajian-Umum-Jawa-Timur-Humas Kemendes
Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi, Marwan Jafar bersama Ketum PKB, Muhaimin Iskandar menghadiri haul K.H Bisri syansuri ke - 37dan Nyai Hj. Nur khodijah ke- 62 dengan tema "tegas berfiqih lentur bersikap", Jawa timur (9/4). (Dody Humas Kemendes)

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan tokoh nahdliyin dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendeklarasikan gerakan 'Nusantara Mengaji', yang mengajak semua umat muslim di Tanah Air mengkhatamkan 300 ribu Al Quran. Tujuannya, untuk menyelesaikan masalah bangsa secara spiritual.

Inisiator Nusantara Mengaji Muhaimin Iskandar mengatakan kehidupan kebangsaan, kenegaraan, dan kemasyarakatan masih mengalami berbagai ujian dan cobaan yang tidak ringan. Di antaranya
ancaman radikalisme, terorisme, kesenjangan ekonomi dan sosial, serta memudarnya nilai-nilai keagamaan.

Menjamurnya pergaulan bebas, maraknya penggunaan narkoba, Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT), juga semakin menambah berat perjuangan mewujudkan baldatun thayibah atau negara yang masyarakatnya makmur lahir dan batin.

"Saya mengajak seluruh saudaraku kaum muslimin seantero nusantara, untuk bersama-sama melakukan munajat kepada Allah," kata Muhaimin dalam acara '300.000 Hataman Al Quran' di Kampus PTIQ, Jakarta Selatan, Minggu (10/4/2016) malam.

"Caranya, mengkhatamkan Al Quran 300 ribu kali secara serentak, dalam waktu bersamaan sehari semalam dari mulai Sabang hingga Merauke pada 7-8 Mei mendatang," sambung pria yang akrab disapa Cak Imin itu.

Muhaimin mengatakan, kaum muslim tidak boleh menyerah dengan kondisi sekarang, dan berpangku tangan membiarkan kebobrokan terus terjadi di negeri ini.

"Mari kita terus benahi bersama-sama segala keruwetan dan masalah bangsa ini dengan kerja keras. Berikhtiar dan berjibaku mengerahkan segala daya upaya yang kita miliki," ajak dia.

Sebagai anak bangsa, kata Muhaimin, sudah sepatutnya umat muslim bersama-sama mengangkat kedua tangan, memanjatkan doa dan memohon kepada Allah SWT untuk keselamatan dan kesejahteraan Bangsa Indonesia.

"Saya mengajak seluruh umat Islam di Indonesia, untuk turut serta bergabung dan berpartisipasi membaca dan mengkhatamkan Al Qur'an 300 ribu kali, melalui kegiatan Nusantara Mengaji untuk keselamatan dan keberkahan Bangsa Indonesia," imbau dia.


Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, Nusantara Mengaji merupakan upaya bermunajat kepada Allah, agar bangsa ini dijauhkan dari segala bala dan cobaan, serta diberi kekuatan agar mampu mengatasi seberat apapun persoalan yang dihadapi.

Nasihat Kiai

Dia menjelaskan, ide Nusantara Mengaji merupakan perintah dari para kiai. "Kayaknya berat, tapi setelah lihat banyak temen di daerah, semuanya jadi kelihatan gampang. Perintah khatmil ini usaha terus menerus dan seantero bergerak tanpa henti mengubah keadaan," ujar Muhaimin.

Selain khataman AL Quran, Muhaimin mengatakan, pada 7-8 Mei juga dilaksanakan ikrar oleh ana-anak kuda, untuk secepat mungkin khatam Al Quran.

"Maka saya rasa bukan hanya 300 ribu khataman, kemungkinan ada puluhan juta umat muslim yang akan terus melakukan khataman Al Quran di seluruh Indonesia," kata dia.

Sementara, Rektor Perguruan Tinggi Ilmu Quran (PTIQ) Nazaruddin Umar selaku tuan rumah dalam agenda tersebut menyatakan, 300 ribu khataman dalam satu malam, sama dengan pelaksanaan khataman mewakili se-nusantara.

Menurut Nazaruddin, khataman perlu dimaknai lebih dalam, bukan hanya dengan membaca dan menyelesaikan satu Al Quran. Tapi perlu memahami dan mengamalkan apa yang dibaca dalam kitab suci tersebut.

"Konsep khataman bukan hanya membaca menghafal Quran, tetapi bagaimana mengkhatamkan dengan membaca, mendalami artinya, menghayati dan mengamalkan juga menjadi bagian dari Al Quran itu sendiri," kata dia.

Deklarasi Nusantara Mengaji juga dihadiri Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Sekjen PBNU Helmi Faishal, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar.

Ada juga Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding, Rektor PTIQ Nazaruddin Umar, dan Rektor UIN Syarifhidayatullah Dede Rosyada.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya