Liputan6.com, Jakarta - PP Muhammadiyah dan tim gabungan dokter forensik yang melakukan autopsi jenazah terduga teroris Siyono siang tadi menyerahkan laporan akhir hasil autopsi ke Komnas HAM. Hasil autopsi menunjukkan Siyono tewas akibat benturan benda tumpul dan tak ditemukan luka defensif, artinya tidak ada perlawanan dari Siyono.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (11/4/2016), dalam pertemuan dengan Komnas HAM itu, juga ditunjukkan uang yang diberikan oleh Densus 88 kepada keluarga Siyono. Dua bungkusan itu berisi uang masing-masing Rp 50 juta.Â
Baca Juga
Sementara itu, autopsi jenazah Siyono dilakukan 3 April lalu. Sebelumnya kepolisian menjelaskan Siyono berkelahi dengan polisi yang mengawal, saat diminta menunjukkan tempat penyimpanan senjata dan bahan peledak.
Advertisement
Siyono pingsan dan langsung dibawa ke rumah sakit. Namun, nyawanya tidak tertolong.
Polisi mengakui ada kesalahan prosedur karena borgol terduga teroris itu dibuka oleh petugas. Siyono diduga adalah panglima investigasi kelompok Neo Jamaah Islamiyah yang berhubungan dengan Al Qaeda.Â