Liputan6.com, Jakarta - Dua warga Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara menjadi korban pembacokan. Welly Edward (47) yang tinggal di 5 RT 15 RW 03 Nomor 23 mengalami luka tusuk di dada kiri.
Luka lebih parah dialami Mohamad Iqbal (40) yang tinggal Luar Batang 5 RT 15 RW 03 yang mendapatkan 2 bacokan di kepala, tusukan di dada kiri, luka di siku kiri dan 2 jari tangan kiri.
Kapolsek Penjaringan AKBP Ruddi Setiawan mengatakan, pemeriksaan sementara menyebutkan pembacokan terjadi di Jalan Luar Batang 2 RT 09 RW 01 Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis 21 April 2016 sekitar pukul 19.30 WIB. Ruddi menuturkan, saat itu Welly tengah duduk di pinggir jalan dan pelaku yang diduga bernama Aco melintas bersama wanita.
"Korban Welly lagi duduk di pinggir jalan, lewat pelaku Aco naik motor Yamaha RX King sama cewek. Sepeda motor digeber-geber mesinnya, kemudian pelaku Aco balik lagi lewat korban Wely, motor tetap digeber lagi," kata Ruddi di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (22/4/2016).
Dari penuturan saksi-saksi, kata dia, korban Welly mengejar pelaku Aco. Belum jelas apa yang mereka bicarakan, tiba-tiba keduanya saling pukul. Tak lama saling pukul, pelaku Aco lari dan pulang ke rumah. Ternyata, pelaku Aco kembali dan membawa parang bersama keluarganya.
"Pelaku Aco lari pulang manggil keluarga. Ayahnya bernama Vijay, Ibunya Husana dan kakaknya bernama Fitri. Pelaku Aco juga membawa celurit, dan ayahnya Vijay bawa pisau," tutur Ruddi.
Baca Juga
Ruddi mengungkapkan, saat itu juga Aco dan Vijay kompak menyerang Welly. Di tengah-tengah pertikaian ketiganya, datanglah warga lain untuk melerai, yaitu Iqbal.
"Saat itu korban Welly ditusuk, dan ada korban Mohamad Iqbal datang melerai. Tapi para pelaku malahan menyerang korban Iqbal hingga luka bacok di kepala, luka tusuk di dada kiri dan sikut serta jari tangan," beber Ruddi.
Ruddi menyatakan, kondisi kedua korban masih memprihatinkan. Kini, keduanya juga masih dirawat intensif di Rumah Sakit Atmajaya. "Keduanya dalam perawatan dokter. Kita doakan semoga cepat pulih," kata Ruddi.