Liputan6.com, Jakarta - Ratusan kepala keluarga kembali tinggal di lokasi penggusuran di kawasan Pasar Ikan, Jakarta Utara, yang sebelumnya sempat tinggal di rusun. Mereka beralasan lokasi rusun jauh dari tempat kerja dan menuntut ganti rugi.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (28/4/2016), sejak digusur 11 April 2016, sedikitnya 385 kepala keluarga Pasar Ikan tetap bertahan di tenda di antara puing-puing bangunan yang sudah dirobohkan.
Baca Juga
Ada tiga tenda TNI yang didirikan, tenda untuk laki-laki, tenda untuk perempuan dan tenda untuk beribadah.
Advertisement
Baca Juga
Sementara para lansia dan anak-anak ditampung di aula Masjid Luar Batang. Meski panas dan berdebu mereka memilih bertahan dan menuntut ganti rugi pada pemerintah. Sebelumnya warga mengaku sempat menempati Rusun Marunda. Mereka memilih kembali karena lokasi rusun jauh dari tempat kerja.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui Rusun Marunda butuh perbaikan, akan tetapi warga tidak perlu keluar uang karena perbaikan dilakukan oleh pemerintah. Penghuni rusun juga bisa naik transjakarta gratis untuk bepergian.
Pemprov DKI Jakarta menggusur kawasan Pasar Ikan karena dianggap menyalahi aturan. Rencananya, di daerah ini akan dibangun kawasan wisata maritim bertaraf internasional.