PDIP Ingin Kembalikan Pendidikan Nasional ala Ki Hajar Dewantara

Ki Hadjar Dewantara sendiri sejak awal sudah menegaskan bahwa pengajaran nasional harus selaras dengan penghidupan dan kehidupan bangsa.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 03 Mei 2016, 12:40 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2016, 12:40 WIB
Hasto Kristiyanto
Ki Hadjar Dewantara sendiri sejak awal sudah menegaskan bahwa pengajaran nasional harus selaras dengan penghidupan dan kehidupan bangsa.

Liputan6.com, Jakarta - Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun ini menjadi momentum untuk memperkokoh pendidikan kebangsaan dan menjabarkan kembali keseluruhan gambaran pendidikan untuk kejayaan bangsa.‎

Hal ini seperti disampaikan oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat peringatan Hari Pendidikan Nasional di Jakarta.

Menurut Hasto, ‎peringatan Hari Pendidikan Nasional ini sangat penting untuk kembali pada semangat pendidikan berbudi pekerti yang menyatu dengan upaya mengatasi berbagai persoalan bangsa.

"Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tugas nasional, tugas kita bersama. Sudah sewajarnya di Hari Pendidikan Nasional ini, kita menggali mutiara pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Beliau telah meletakkan konsepsi pendidikan yang menyatu dengan tradisi kebudayaan bangsa," ujar Hasto di Jakarta, Selasa (3/5/2016).

Ia menambahkan, Ki Hadjar Dewantara sendiri sejak awal sudah menegaskan bahwa pengajaran nasional harus selaras dengan penghidupan dan kehidupan bangsa.

"Karena itulah beliau (Ki Hadjar Dewantara) mempelopori pengajaran nasional itu sebelum kita mempunyai pemerintahan sendiri," ujar Hasto.

Hal itulah, kata Hasto, yang menjadi alasan mengapa Ki Hadjar mendirikan Taman Siswa pada 1922.

Sementara, Ketua DPP PDIP Hamka Haq mengatakan, menggali kembali pemikiran Ki Hadjar Dewantara ini dilakukan karena pendidikan saat ini terasa kering. Pendidikan dianggapnya kehilangan pijakan dengan semangat kebangsaan.

"PDIP siap mendorong Taman Siswa untuk mereaktualisasikan kembali keseluruhan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam realitas kekinian, namun tetap berpijak pada nilai-nilai keutamaan, sebagai wujud pendidikan nasional yang berkebudayaan, untuk mempercepat terwujudnya cita-cita nasional Indonesia," ucap Hamka.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya