Titiek Soeharto: Jangan Ada Intervensi Pemilihan Ketum Golkar

Titiek Soeharto berharap Ketum Golkar tidak memiliki rekam jejak yang bermasalah dengan hukum.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 16 Mei 2016, 10:11 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2016, 10:11 WIB
Jelang Munaslub Golkar, Akom Gerilya Sambangi Tommy Soeharto
Akom mengklaim, dirinya memiliki beberapa kesamaan visi dengan Tommy.

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Partai Golkar Titiek Hediati Harijadi atau Titiek Soeharto menegaskan bahwa partainya adalah partai besar yang bisa berdiri sendiri. Dengan demikian, dipastikan tidak ada pengaruh apa pun dari luar yang bisa mengintervensi pemilih ketua umum.

"Kita kan partai besar, kita lagi munas, jangan ada intervensi, biarlah nanti pemegang suara yang memilih menentukan siapa yang terbaik buat Golkar, toh ini juga enggak lama," kata Titiek di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Senin, 15 Mei 2016 malam.

Titiek menilai tidak masalah Ketua Umum Golkar rangkap jabatan. Terlebih jabatan itu termasuk yang cukup tinggi di jajaran pemerintahan.

"Kalau tadi dibilang katanya tak boleh, sebetulnya kita sebagai orang Golkar, kita bangga ketua kita sejajar dengan presiden. Buat kami, sebagai Ketua DPR tidak bermasalah secara hukum kalaupun rangkap jabatan tak masalah kan ada wakil-wakilnya," kata Titiek.

Dia justru lebih khawatir dengan pemimpin yang sudah memiliki rekam jejak bermasalah. Golkar akan kembali terguncang kalau di tengah jalan pimpinan justru tersandung masalah hukum.

"Itu dia yang kita takutkan kalau Golkar itu dipimpin oleh kadernya yang bermasalah kan kita bisa repot jadinya, pasti partainya kebawa-bawa juga. Sedapat mungkin memilih dengan nurani para pemegang suara. Kan ini bisa menghambat pertumbuhan Golkar dan gerak kita akan terhambat," keluh dia.

"Yang pasti, kalau kita dapat pemimpin yang baik dan tidak bermasalah, ke depan Golkar bisa maju, bermanfaat bagi masyarakat dan bisa meneruskan cita-cita pendirinya," pungkas Titiek.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya