Istana: Jokowi dengan PAN Mesra-mesra Saja

Menurut Pramono Anung, Presiden Jokowi hanya menghadiri acara partai yang sifatnya lima tahunan.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 31 Mei 2016, 00:46 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2016, 00:46 WIB
20150902-PAN Nyatakan Gabung ke Koalisi Pro Pemerintah-Jakarta
Presiden Jokowi (kanan) berjabat tangan dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan usai memberi keterangan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (2/9/2015). PAN menyatakan resmi bergabung dengan koalisi partai pendukung pemerintah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Amanat Nasional (PAN) pada Minggu 29 Juni lalu. Sekretaris Kabinet Pramono Anung menuturkan Presiden hanya akan hadir bila acara partai itu sifatnya terjadi tiap 5 tahun sekali.

"Begini, rapat yang bersifat tahunan itu tidak harus dihadiri oleh Presiden(Jokowi). Tetapi kalau munas, kongres yang lima tahunan memang seyogianya Presiden hadir," Pramono menegaskan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/5/2016).

Presiden sebenarnya telah mewakilkan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk hadir di pembukaan Rakernas PAN. Namun, pria yang akrab disapa JK tersebut memiliki acara pada malam itu, sehingga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan yang ditugaskan untuk menghadirinya.

"Tidak semua rapat-rapat partai yang bersifat tahunan (seperti) rakernas, mukernas atau apa pun lah itu kemudian Presiden hadir," tutur dia.

Walau tidak hadir, Pramono yakin hubungan Jokowi dengan PAN tidak akan terganggu. PAN merupakan partai dari Koalisi Merah Putih (KMP) pertama yang mendukung pemerintah.

"(Jokowi) Dengan PAN tetap mesra-mesra saja," Pramono Anung menandaskan.

Jokowi tak hadir saat pembukaan Rakernas PAN. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan pun ditunjuk mewakili Presiden.

Luhut kemudian membacakan pesan Jokowi di depan peserta Rakernas PAN. Menurut Jokowi, PAN merupakan partai yang memiliki sejarah dalam mengubah Indonesia menjadi lebih baik.

"Tiap saya hadir di acara yang diselenggarakan PAN, saya ingat satu hal saja. Ingat PAN dan ingat reformasi. Di mana, sebagai parpol PAN memiliki jejak sejarah yang istimewa. Lahir dari rahim semangat reformasi dan didirikan dari tokoh-tokoh yang ingin mewujudkan Indonesia yang lebih baik," ucap Luhut membacakan amanat Jokowi di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu malam, 29 Mei 2016.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya