Nyamar Jadi Pelanggan, Sudin Sosial Jaktim Jaring PSK di Cipinang

Selama razia, ada beberapa pengemis dan gelandangan yang tidak mau dibawa dengan berbagai alasan.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 09 Jun 2016, 14:54 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2016, 14:54 WIB
20160209-Ilustrasi-PSK-iStockphoto
Ilustrasi Pekerja Seks Komersial (PSK). (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Suku Dinas (Sudin) Sosial Jakarta Timur bekerjasama dengan Satpol PP dan Garnisun menggelar razia di daerah rawan sosial, yang salah satunya di sekitar Rutan Cipinang, Jakarta Timur dini hari tadi. Petugas menyamar sebagai pelanggan agar dapat melakukan transaksi dengan Pekerja Seks Komersial (PSK) di daerah tersebut.

Kepala Sudin Sosial Jakarta Timur Benny Martha mengatakan, Satuan Petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S), Satpol PP, dan Garnisun, melakukan pendekatan persuasif saat razia. Hasilnya, mereka menangkap sembilan orang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), yang lima di antaranya adalah PSK.

"Kami berupaya agar kondisi di lapangan kondusif. Masyarakat bisa menjalankan ibadahnya di bulan puasa dengan khusyuk," tutur Benny dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (9/6/2016).

Benny menuturkan, petugas gabungan yang dikerahkan itu juga disebar ke sejumlah wilayah Kecamatan Duren Sawit. Selama razia, ada beberapa gelandangan dan pengemis yang tidak mau dibawa dengan berbagai alasan.

"Tapi ya akhirnya PMKS kami bawa ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur," jelas Benny.

Benny melanjutkan, pihaknya akan terus melakukan razia di beberapa titik rawan PMKS. Sebab, Sudin Sosial Jaktim memprediksi, di bulan Ramadan ini, jumlah PMKS malah akan meningkat.

"Kami juga perlu bantuan masyarakat agar tidak memberikan apapun kepada PMKS seperti pengemis, manusia gerobak, dan lainnya. Selain itu juga melaporkan keberadaan PMKS jalanan," pungkas Benny.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya