Hasyim Muzadi: Petugas Haji Harus Jadi Teladan Jemaah

Hasyim juga berharap agar petugas dapat menahan diri dari hal yang tidak diinginkan.

oleh Muhammad Ali diperbarui 23 Jun 2016, 05:28 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2016, 05:28 WIB
20160118-Anggota Watimpres Hasyim Muzadi Temui Pimpinan KPK-Jakarta
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) KH. Hasyim Muzadi (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan di gedung KPK, Jakarta, Senin (18/1). Kedatangan Hasyim ke KPK dalam rangka silaturahmi dengan lima pimpinan KPK. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Petugas yang tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dituntut untuk dapat memposisikan dirinya sebagai pelayan jemaah haji secara profesional. Sikap keteladanan para petugas haji itu menjadi penting bagi jemaah, ketimbang penjelasan masalah haji secara terus menerus.

Hal itu diungkapkan mantan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi saat memberikan pembekalan kepada Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta. Ada 826 orang yang mengikuti acara tersebut. Mereka berasal dari Kemenag, Kemenkes, instansi terkait, TNI, Polri, dan beberapa media.

"Uswah atau contoh pasti lebih manjur dan lebih diikuti daripada bercerita terus tentang masalah haji," ucap Hasyim Muzadi, Rabu malam 22 Juni 2016.

Selain menjadi teladan bagi jemaah haji, Hasyim juga berharap agar petugas dapat menahan diri dari hal yang tidak diinginkan. Karena beragam permasalahan akan muncul saat berada di Tanah Haram. Untuk itu, sikap sabar harus terus dipegang.

Hasyim mengaku sempat mengalami kejadian 'aneh' kala  tak mampu bersabar dalam menghadapi perilaku jemaah. Saat itu, ia yang menjadi pimpinan jemaah langsung menyadari dan bertaubat atas kesalahan tersebut. Usai itu, ia pun langsung terbebas dari keadaan aneh tersebut.

"Saya pernah pimpin 20 jemaah. Karena mereka salah, saya pun memarahi mereka. Setelah marah, saya mencari Masjid Nabawi. Tapi tidak ketemu-ketemu. Mubeng-mubeng (berputar) terus. Setelah wudhu, lho itu kan bangunan Masjid Nabawi," ungkap dia.

"Berbuat salah dengan orang lain di sini (Indonesia) kembalinya tidak kontan. Tapi di haji, langsung (dampaknya) diberikan kontan," imbuh dia.

Tak hanya terkait petugas, ia juga meminta jemaah yang berhaji agar tidak menggunakan uang dari hasil yang tidak sesuai syariat. Karena itu akan langsung dirasakan dampaknya saat melaksanakan rangkaian ibadah haji.

"Saya memimpin jemaah saat thawaf. Ada jemaah yang ngotot muter ke kanan. Ya repot. Dia berputar nabrak orang. Terus setelah diselidiki kenapa orang ini? Ternyata seluruh uangnya yang dipakai berhaji didapat dari penderitaan orang lain. Dia menjadi lintah darat atau rentenir," ujar Hasyim Muzadi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya