Tito Karnavian Diminta Bongkar Kasus Mafia di Satuan Polwan‎

Komisi III DPR menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon Kapolri Komjen Tito Karnavian.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 23 Jun 2016, 14:28 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2016, 14:28 WIB
Komjen Pol Tito Karnavian saat mengikuti fit and proper test di Komisi III DPR
Komjen Pol Tito Karnavian saat mengikuti fit and proper test di Komisi III DPR

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi III DPR Junimart Girsang meminta calon Kapolri Komjen Tito Karnavian, untuk bisa membongkar kasus mafia dalam Kesatuan Polisi Wanita (Polwan). Hal tersebut diungkapkan saat Komisi III DPR menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon Kapolri Komjen Tito Karnavian.

"Ada salah satu mafia di kepolisian perempuan, ada laporan 14 (anggota) berhenti di Jakarta dan Surabaya. Laporannya dia telah menghadap ke 4 Kapolda. Tolong ini ditertibkan mafia di kepolisian. Pak Taufiq Kiemas pasti senang, karena orang Palembang ini bakal jadi Kapolri. Dulu Tito masih letkol,"‎ kata Junimart di ruang rapat Komisi III, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (23/6/2016).

Politikus PDI Perjuangan ini mengaku pernah menyampaikan hal tersebut saat Tito masih menjadi Kapolda Metro Jaya. Saat itu, Tito sepakat untuk memberantas mafia di kepolisian yang dimaksud.

"Lalu Pak Kapolda (Tito) mengatakan, inilah y‎ang harus di reformasi," ujar Junimart.

Menurut dia, salah satu yang harus dibenahi dalam internal Polri adalah pendidikan bagi perwira polisi yang akan naik pangkat. Selama ini, kata dia, para perwira yang melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri, merupakan 'titipan'.

‎"Sespimti saran saya tak perlu tambah-tambah kuota. Kuota itu karena ada titipan. Kalau ingin mereformasi, ini semua harus direformasi," imbau Junimart.

Selain itu, dia menyoroti kasus intoleransi antarumat beragama yang semakin terjadi belakangan ini. Kapolri memiliki tanggung jawab penuh atas kenyamanan umat beragama dalam menjalankan ibadahnya.

"Tolong diambil sikap yang serius, sikap intoleransi kebebasan umat beragama. Masjid ada yang ditutup, gereja juga demikian. Ini perlu diperhatikan agar nyaman menjalankan ibadahnya umat beragama ini," Junimart menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya