Luhut Tawarkan Kompensasi bagi Kelompok Santoso yang Mau Menyerah

Luhut menuturkan, pendekatan teroris secara lunak sedang tren di berbagai negara.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 21 Jul 2016, 13:57 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2016, 13:57 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut Binsar Pandjaitan kini menjabat sebagai Menkopolhukam di pemerintahan era Presiden Joko Widodo

Liputan6.com, Jakarta - Satgas Tinombala menembak mati teroris Santoso dan satu anak buahnya di pegunungan Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso, Sulawesi Tengah pada Senin 18 Juli 2016. Satgas pun terus memburu anak buah Santoso yang tergabung dalam Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu.

Dalam rapat bersama Komisi III DPR, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan, selain tindakan tegas, pemerintah juga menawarkan kompensasi kepada 19 anak buah Santoso yang mau menyerahkan diri.

"Kemarin Santoso sudah kita tembak, sekarang yang 19 tetap kita imbau supaya turun. Kami juga menawarkan kompensasi supaya mau turun," ujar Luhut saat rapat dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (21/7/2016).

Ia menuturkan, pendekatan lunak sedang menjadi tren di berbagai negara. Luhut pun sempat bercerita saat kunjungannya ke Amerika Serikat dan menanyakan biaya melawan kekerasan dengan kekerasan.

"Berapa billion (miliar) dolar kalian habis di Afghanistan dan menghadapi ISIS? Ini (pendekatan lunak) seni, tak bisa dihitung," kata dia.

Meski begitu, Luhut tidak menjabarkan lebih lanjut bagaimana upaya pendekatan ke anak buah Santoso dilakukan. Dia menegaskan, bila mereka masih berulah, maka penindakan akan tetap dilakukan.

"Kami sudah pilah-pilah, enggak semua itu diberikan amnesti, sudah disampaikan pengelompokannya. Ini harga sebuah keamanan," demikian Luhut Binsar Pandjaitan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya