Fatih Bilingual School Tegaskan Tak Terkait Fethullah Gulen

Sabar mengatakan, pascatsunami 2004 banyak bantuan dari berbagai negara dan untuk pembangunan Fatih Putri, murni dari dana warga Turki.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Jul 2016, 04:49 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2016, 04:49 WIB
Sekolah Kesatuan Bangsa Bantul
Sekolah Kesatuan Bangsa Bantul, Yogya menjadi sorotan dengan adanya Turki Embassy Annoucement yang melarang organisasi ataupun institusi milik Fethullah Gulen. (Liputan6.com/Fathi Mahmud)

Liputan6.com, Banda Aceh - Pihak Fatih Bilingual School Putri Banda Aceh, Provinsi Aceh, menegaskan lembaga pendidikannya tidak terkait dengan jaringan Fethullah Gulen, Turki.

"Tuduhan terhadap kami tidak mendasar. Kami tidak ada sangkut pautnya dengan politik di Turki. Tugas kami adalah mendidik," kata Kepala SMP dan SMA Fatih Bilingual School Putri di Banda Aceh, Sabar Risdadi di Banda Aceh seperti dilansir Antara, Jumat (29/7/2016).

Ia menjelaskan, lembaga pendidikannya sesuai dengan hukum dan memiliki tujuan yang jelas sejak didirikan pada 2009 sebagai milik dari warga negara Indonesia (WNI).

Sabar mengatakan, pascatsunami 2004 banyak bantuan dari berbagai negara dan untuk pembangunan Fatih Putri, murni dari dana masyarakat Turki. Sedangkan untuk bangunan adalah milik Yayasan Teuku Nyak Arief yang kemudian bekerja sama dalam hal pengelolaan dengan manajemen Fatih.

"Tuduhan yang dikaitkan dengan politik Turki terhadap lembaga pendidikan ini sangat berlebihan, dan kami tidak ada urusan dengan politik di Turki sebab lembaga ini fokus pada pendidikan," kata Sabar.

Pihaknya menyatakan sangat terbuka pada semua pihak, dan selama ini tidak ada informasi yang tidak baik dari lembaga pendidikan tersebut sejak berdiri hingga saat ini.

"Kami hasilkan di sini peserta didik yang sudah mampu bersaing di tingkat provinsi, nasional dan internasional," ujar Sabar.

Ia menambahkan, sudah meminta seluruh siswi dan guru tetap fokus belajar seperti biasa dan tidak terpengaruh dengan isu yang berkembang selama ini.

"Kami juga sudah sampaikan ke anak-anak agar mereka mendapat informasi yang pas dan kredibel. Kami pesan ke anak-anak agar fokus belajar dan tidak terpengaruh dengan isu yang berkembang selama ini," katanya.

Ia mengatakan, proses belajar mengajar di lembaga pendidikan tersebut berjalan normal.

Pihaknya berharap, penjelasan ini memberikan pemahaman yang jelas kepada seluruh pihak terhadap posisi lembaga pendidikan yang saat ini aktif mendidik generasi muda di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya