Kedutaan Turki Minta Sekolah Terkait Gulen di Indonesia Ditutup

Kedutaan Turki di Jakarta mengeluarkan daftar sekolah Turki di Indonesia yang masih terkait organisasi milik Fethullah Gulen. Akan ditutup?

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 29 Jul 2016, 09:35 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2016, 09:35 WIB
20160716-Pendukung Erdogan Rayakan Kegagalan Upaya Kudeta Militer di Turki-Istanbul
Bendera nasional Turki berukuran besar dibentangkan pendukung Presiden Turki, Tayyip Erdogan di Taksim Square, pusat kota Istanbul, Sabtu (16/7). Ratusan warga turun ke jalan untuk merayakan kegagalan kudeta militer di Turki. (REUTERS/Huseyin Aldemir)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah gagalnya kudeta militer di Turki, pemerintah memberikan status negara dalam darurat hingga tiga bulan ke depan. Presiden Recep Tayyip Erdogan dan jajarannya melakukan serangkaian aksi "bersih-bersih" dari berbagai institusi terkait penggulingan itu.

Hingga hari ini, Jumat (29/7/2016) terdapat 1.700 tentara dan 87 jenderal dipecat dengan tidak hormat terkait dugaan melakukan kudeta, sementara ada 131 media di Turki dibredel.

Presiden Erdogan menuduh ulama Fethullah Gulen adalah orang di balik kudeta gagal itu. Ia pun memecat 21.000 staf yang bekerja di sekolah swasta, sementara lebih dari 15.000 karyawan di Kementerian Pendidikan dipecat, dan Dewan Pendidikan Tinggi yang dikelola negara meminta 1.577 dekan universitas untuk mengundurkan diri.

Bagi Erdogan, mereka adalah orang-orang Gulen. Ratusan sekolah dan universitas yang terkait ulama yang kini berada di AS itu juga ditutup.

Bagaimana nasib sekolah Turki di Indonesia?

Kedutaan Besar Turki di Jakarta mengeluarkan Embassy Annoucement, rilis media yang dikeluarkan pada 28 Juli 2016. Dalam pernyataan itu menyebut bahwa organisasi ataupun institusi milik Gulen dianggap terlarang.

"Gulen dan organisasi terorisnya FETO sudah berkali-kali mencoba mengambil alih pemerintah yang sah selama beberapa tahun terakhir," demikian seperti Liputan6.com rilis dari kedutaan besar Turki.

"Nyatanya, hingga kini makin banyak kecurigaan kalau ia dan organisasinya terkait dengan kudeta."

Terkait dengan itu, menurut pihak kedutaan ada beberapa sekolah di Indonesia memiliki hubungan dengan organisasi yang dipimpin oleh Gulen tersebut.

"Ada beberapa sekolah di Indonesia yang terkait dengan organisasi itu. Menurut otoritas Indonesia, payung organisasi mereka adalah PASIAD yang telah ditutup oleh pemerintah Turki pada November 2015," lanjut pernyataan Kedubes Turki.

"Sebagai kedutaan, kami telah lama menunjukkan kekhawatiran atas aktivitas FETO sebagai organisasi teroris di Indonesia kepada otoritas pemerintah di Tanah Air."

Menurut Kedutaan Turki, berikut daftar sekolah-sekolah terkait FETO milik Gulen  yang masih beroperasi di Indonesia.

1. Pribadi Bilingual Boarding School, Depok

2. Pribadi Bilingual Boarding School, Bandung

3. Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School, Tangerang Selatan

4. Semesta Bilingual Boarding School, Semarang

5. Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School, Jogjakarta

6. Sragen Bilingual Boarding School, Sragen

7. Fatih Boy’s School, Aceh

8. Fatih Girl’s School, Aceh

9. Banua Bilingual Boarding School, Kalimantan Selatan

Dari informasi pihak kedutaan, adapun sekolah-sekolah Turki yang di bawah organisasi milik Gulen di Yordania, Azerbaijan, Somalia, dan Nigeria telah ditutup oleh masing-masing pemerintahnya.

"Turki dan Indonesia secara tradisional memiliki hubungan berdasarkan sejarah dan budaya dengan baik. Dua negara telah bekerja sama di berbagai organisasi internasional," lanjut pernyataan Kedutaan Besar Turki.

"Oleh sebab itu, sebagai partner yang strategis, kami bergantung pada dukungan sebagai teman dan saudara, Indonesia diharapkan membantu Turki dengan melawan organisasi teroris FETO," demikian tutup pernyataan dari pihak Kedutaan Turki.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya