JK: Sekolah Sehari Penuh Bukan Hal Baru

Hanya saja, kata JK, untuk menerapkan sistem itu, pemerintah harus memperhatikan kondisi sekolah.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 10 Agu 2016, 13:43 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2016, 13:43 WIB
20150625-Wapres JK
Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Liputan6.com, Jakarta - Wacana penerapan sekolah sehari penuh (full day school) mengundang banyak protes. Sebagian kalangan menilai cara ini tidak efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan sistem sekolah sehari penuh sebenarnya bukan hal yang baru. Sudah banyak sekolah, khususnya swasta, yang menerapkannya.

Hanya, untuk menerapkan sistem itu, pemerintah harus memperhatikan kondisi sekolah. Segala syarat yang diperlukan untuk memberlakukan sistem baru itu harus terpenuhi.

"Tapi tentunya harus ada syarat. Contohnya harus ada kantin yang baik, bisa mengembangkan diri, ada ruang bermain yang baik," kata JK di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu (10/8/2016).

Saat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy bertemu dan menyampaikan ide itu, JK langsung setuju. Karena memang sistem itu bukan hal baru.

Bahkan, bila dicermati ada sistem yang lebih panjang dalam proses belajar mengajar. Sebut saja sistem yang diterapkan pesantren.

"Jangankan full day, ada sekolah yang all day kayak pesantren. Pesantren kan siang malam bukan hal unik biasa saja. Bedanya ada yang mampu, ada yang tidak mampu," pungkas JK.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya