Psikolog Sebut Aksi Jessica Menyusun Paper Bag di Meja Tak Lazim

Tingkah Jessica Wongso, kata Ratih, seolah berniat menutupi sesuatu di belakang paperbag, yang diketahui ada 3 gelas minuman di sana.

oleh Audrey Santoso diperbarui 15 Agu 2016, 12:39 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2016, 12:39 WIB
20160803-Sidang-Jessica-Wongso-Jakarta-IA
Terdakwa Jessica Kumala Wongso mendengarkan keterangan saksi saat sidang lanjutan di PN Jakarta Pusat, Rabu (3/8). Menurut jadwal, sidang menghadirkan saksi dari penyidik kepolisian, namun mereka berhalangan hadir. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Psikolog Klinis Antonia Ratih Andjayani memberikan kesaksian atas perilaku terdakwa pembunuh Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso, selama berada di Kafe Olivier, tempat Mirna meregang nyawa setelah menyeruput es kopi Vietnam.

Menurut psikolog lulusan Universitas Indonesia (UI) ini, ada hal mencurigakan dari sikap Jessica.

Ratih mengatakan, semula ia menilai perilaku Jessica wajar saat datang ke Olivier, yaitu menghampiri meja resepsionis, meminta rekomendasi meja yang kosong. Namun setelah Jessica pergi sesaat meninggalkan Olivier dan kemudian kembali dengan menjinjing tiga paper bag di tangannya, penilaian Ratih berubah.

"Biasanya ketika seseorang datang, langsung menaruh barang di samping bukan di depan. Semula Jessica menaruh paper bag di kursi, 13 detik kemudian dipindahkan paper bag-nya ke atas meja. Ini yang langsung menjadi pertanyaan, kenapa ditaruh di meja?" kata Ratih di sidang perkara pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus), Senin (15/8/2016).

Perempuan paruh baya yang 34 tahun bekerja di dunia psikologi ini menjelaskan, dalam konteks bertamu di restoran, umumnya seseorang akan meletakkan barang bawaannya di sisi samping tubuhnya jika masih ada ruang kosong. Kecuali ada hal yang ingin dikerjakan di atas meja.

"Kita berbicara tentang kelaziman, umumnya orang langsung meletakkan barang-barang di samping apalagi kursi di sebelahnya kosong. Kecuali dia memang mau mengerjakan sesuatu di atas meja," ujar Ratih.

Ia menuturkan, hal tak lazim juga terlihat saat Jessica menyusun paper bag yang ada di atas meja sedemikian rupa, saat es kopi Vietnam dan dua gelas cocktail sudah tersaji. Tingkah Jessica, kata Ratih, seolah berniat menutupi sesuatu di belakang paperbag, yang diketahui ada 3 gelas minuman di sana. Hal inilah menurut Ratih, menarik untuk digali lebih dalam.

"Apakah yang dia sembunyikan? Surprise kah? Tapi bukankah surprise itu ada di dalam paperbag?" tandas Ratih.

Setelah terjadi peristiwa Mirna mengalami keracunan dan dikaitkan dengan perilaku Jessica sebelum Mirna datang yang menyusun paperbag, Ratih berpendapat, Jessica Wongso adalah orang paling potensial untuk dicurigai memanipulasi minuman Mirna.

"Saat Mirna sakit, jika di-flashback dengan Jessica menyusun paperbag, analisa kami Jessica adalah orang yang paling potensial memanipulasi Vietnamese Ice Coffe itu," ungkap Ratih.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya