Ahli: Peracik dan Penyaji Kopi Vietnam untuk Mirna Ketakutan

Natalia membeberkan Rangga dan Agus mengaku takut dipersalahkan atas tewasnya Mirna.

oleh Audrey Santoso diperbarui 18 Agu 2016, 12:56 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2016, 12:56 WIB
20160721-Ini Kesaksian Barista Kafe Olivier dalam Sidang Kasus Jessica Wongso-Jakarta
Barista kafe Olivier, Rangga, usai berkonsultasi dengan Majelis Hakim saat menjadi saksi dalam sidang ketujuh kasus kematian Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso di PN Jakarta Pusat, Kamis (21/7 (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Jessica Kumala Wongso diketahui menjalani observasi kejiwaan di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), setelah ditetapkan sebagai pembunuh Wayan Mirna Salihin. Pemeriksaan tersebut dilakukan hampir sepekan, mulai 11-16 Februari 2016.

Ternyata observasi kejiwaan tak hanya dilakukan kepada Jessica, polisi pun meminta Departemen Psikiatri RSCM memeriksa peracik kopi Mirna, Rangga; dan penyaji kopi Mirna, Agus Triyono.

"Kalau kami biasanya melakukan pemeriksaan sesuai permintaan yang diajukan ke departemen kami. Kami juga memeriksa kondisi kejiwaan terhadap saudara Rangga dan Agus Triyono," ujar dr Natalia Widiasih Raharjanti‎, SpKJ dari Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) RSCM dalam persidangan ke-13 kasus pembunuhan Mirna, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (18/8/2016).

Natalia membeberkan Rangga dan Agus mengaku takut dipersalahkan atas tewasnya Mirna. Khususnya Agus yang mengekspresikan kecemasan.

Berdasarkan pemeriksaan, Agus merupakan tipe orang yang penakut dan kaku. Ia cenderung diam dan menghindar jika terkena masalah. Sementara Rangga dinilai sebagai pribadi yang acuh tak acuh dan ceplas-ceplos

"Agus lebih ke orang yang cemas, menghindar, sangat penakut, dan kaku. Dia cenderung diam dan menghindari orang. Kalau Rangga, kepribadiannya cenderung kaya anak muda ya, yang cuek, acuh tak acuh. Dia ceplas-ceplos bahkan dia bercerita waktu remajanya, dia bandel," Natalia menerangkan.

"Rangga dan Agus ketakutan disalahkan dalam kasus ini," imbuh Natalia.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya