Liputan6.com, Jakarta - Ahli Psikologi Klinis Antonia Ratih Andjayani mengatakan selain Jessica Kumala Wongso, dirinya juga curiga kepada tiga pegawai Olivier Cafe. Kecurigaan ini terkait tewasnya Wayan Mirna Salihin, usai meminum Vietnamnese Ice Coffee bersianida di kafe yang berada di Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
Tiga pegawai kafe yang dicurigai adalah Rangga si pembuat kopi, Agus si pengantar kopi, dan Marlon yang menyajikan cocktail di meja nomor 54, tempat Jessica Wongso duduk.
"Gerak-gerik bartender wajar dalam menyiapkan minuman. Sehingga manipulasi bisa disingkirkan karena keterbukaan cara membuat minum. Begitupun pengantar kopi dan cocktail," ujar Ratih saat memberi kesaksian untuk perkara pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (15/8/2016).
Advertisement
Berdasarkan pengamatan Ratih dari kacamata psikologi, perilaku Jessica yang paling tidak normal dan patut dicurigai. Pertimbangannya, Jessica orang yang berada di dekat Mirna, tak sigap membantu. Bahkan, terkesan santai menghadapi temannya yang tengah sekarat.
"Kita bicara kelaziman. Di posisi ini, ada kedekatan (antara Mirna dan Jessica). Kalau pengunjung (tidak menolong), satu tidak kenal. Mirna datang bersama teman-temannya, seharusnya temannya (Jessica) menolong. Pegawai juga sudah ada yang menolong. Tapi di sana, tidak ada gerak (Jessica) untuk menolong," jelas Ratih.
Kesaksian pakar psikologi dari Universitas Indonesia (UI) itu dibantah Penasihat Hukum Jessica, Otto Hasibuan. Karena berdasarkan keterangan Hanie dan rekaman CCTV yang pernah diputar di ruang sidang, Jessica terlihat menolong Mirna dengan menggendong tubuh Mirna ke atas kursi roda.
"Coba tolong putarkan CCTV," pinta Otto kepada Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Saat rekaman CCTV pada 6 Januari sore diputar kembali, menguatkan argumen Otto. Karena rekaman tersebut menggambarkan Jessica membantu mengangkat tubuh Mirna ke kursi roda, untuk dibawa ke klinik Mall Grand Indonesia yang ada di lantai basement gedung.
Namun, Ratih kembali menyangkal tayangan itu, dengan dalih kondisi ketidaksengajaan Jessica menolong Mirna. "Bisa saja kebetulan. Kebetulan Jessica posisinya saat itu dekat. Makanya mau tidak mau membantu mengangkat (Mirna)," tandas Ratih.
Wayan Mirna Salihin tewas usai menyeruput es kopi Vietnam di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat pada 6 Januari 2016. Teman Mirna, Jessica Kumala Wongso kini menjadi terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana ini di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.