Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemerintah daerah (Pemda) bersama DPRD fokus membangun wilayah. Ia juga berpesan, alokasi anggaran juga harus mengikuti program unggulan yang sedang dibuat.
"Saya titip hal manajemen anggaran di daerah agar daerah fokus jangan money follow function. Jangan semua dinas dibagi-bagi enggak akan jadi barang. Percaya saya. Ini yang bisa putuskan yang punya hak budgeting. Sekarang money follow program," ujar Jokowi pada Rakernas Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Setiap kali pembahasan anggaran, eksekutif pasti mengajukan usulan anggaran beserta program yang akan dibuat. DPRD sebagai pemegang hak anggaran, harus berani menolak bila program yang dibuat tidak fokus.
Advertisement
"Misalnya tiga tahun selesaikan masalah pasar tradisional, ya sudah 70 persen anggaran untuk perbaikan pasar, fokus. Dinas lain gimana? ya jalankan fungsi pelayanan. Toh mereka digaji kan bulanan. Kalau kita fokus gitu, pasti berhasil," kata Jokowi.
Jokowi mencontohkan beberapa daerah di luar negeri yang sukses fokus pada pembangunan satu bidang. Seperti Sunny Land, Amerika Serikat dengan lapangan golfnya, Tsukiji, Jepang dengan pasar ikan, dan Keukenhof, Belanda jadi kota bunga.
"Sekarang kita suka declare Palembang kota olahraga, apanya harus jelas. Ikan kita bisa buat di Ambon, Natuna," ucap Jokowi.
Daerah bukan tidak bisa menjalankan semua itu. Bahkan, uangnya pun sudah ada. Jokowi mengatakan, ada 224,67 triliun uang milik daerah yang masih disimpan di bank dan belum digunakan. DPRD sebagai legislatif jangan malu-malu untuk menegur eksekutif agar menggunakan APBD.
"Kalau fokus membangun, brand-nya gampang, positioning-nya gampang, diferensiasinya gampang. Kita punya kabupaten apa bedanya hampir rata-rata sama. Karena enggak ada ambisi kayak tadi bangun kabupaten buah bunga di mana. Enggak ada pemikiran seperti itu,"Â Jokowi memungkasi.