Arafah Siap Sambut Jemaah Wukuf Saat Puncak Haji

Fasilitas lainnya yakni akan tersedianya kipas angin air untuk mendinginkan cuaca di Arafah yang menyengat.

oleh Muhammad Ali diperbarui 07 Sep 2016, 12:27 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2016, 12:27 WIB
Tenda Jemaah
Menteri Agama Lukman Hakim meninjau persiapan sarana wukuf di Arafah Arab Saudi. (Liputan6.com/ Muhammad Ali)

Liputan6.com, Mekah - Segala persiapan fasilitas untuk wukuf di Arafah dipastikan telah rampung. Para jemaah haji pun akan dapat menunaikan wukuf dengan tenang dan nyaman.

Hal itu disampaikan Ketua Muassasah Asia Tenggara Muhammad Amin Indragiri saat menemani Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin meninjau persiapan di Arafah, Selasa 6 September 2016 waktu Saudi.

"Insya Allah besok malam (Rabu, 7/9/2016) kita ambil izin dari pemerintah untuk bisa pasang listrik. Besok malam semua selesai. Arafah selesai seratus persen," kata Muhammad Amin.

Muassasah merupakan perwakilan Pemerintah Arab Saudi dalam memberikan pelayanan haji bagi jemaah dari kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Dalam tinjauan tersebut, terlihat sejumlah tenda yang sudah terpasang. Beberapa di antaranya sudah ditandai dengan nama masing-masing kloter. Begitupun karpet merah berukuran 2X3, telah digelar sebagai alas bagi jemaah haji Indonesia.

"Di Arafah, kita sudah melihat tenda-tenda sudah terpasang dengan baik. Karpet-karpetnya juga relatif masih baru-baru," kata Menteri Lukman.

Fasilitas lainnya ialah akan tersedianya waterfan atau kipas angin yang menyemprotkan air. Alat ini diperlukan guna mendinginkan suhu udara di tenda saat cuaca menyengat.

Begitu pula fasilitas air di kamar mandi dan tempat wudhu sudah mengalir aliran airnya. "Para jemaah haji akan tenang dan nyaman saat melaksanakan wukuf nanti," ucap Menteri Lukman.

Menteri Lukman bersama anggota Amirul Hajj juga meninjau dapur Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) yang akan memasok makanan bagi jemaah haji Indonesia sebanyak tiga kali makan tiap hari. Ruang dapur berukuran 12x6 meter dengan tinggi 5 meter tersebut sudah diisi dengan peralatan masak.

Untuk proses penyediaan makanan, pihak katering tidak diperkenankan menggunakan gas atau minyak saat memasak. Mereka hanya diperbolehkan menggunakan kayu bakar. Hal ini agar dapat dikendalikan saat terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.

Sedangkan untuk kebutuhan fasilitas kesehatan, tenda berukuran 12X9 meter didirikan. Tempat yang didesain menjadi klinik darurat itu juga telah terpasang  instalasi listrik. Sejauh ini baru enam tempat tidur yang disediakan.

Meski beberapa fasilitas sudah terpasang, tapi masih perlu penyelesaian karena beberapa titik masih terlihat berantakan. Namun, secara umum Menteri Lukman menilai upaya Muassasah Asia Tenggara dalam menyiapkan fasilitas tenda di Arafah bagi jemaah haji Indonesia sudah terbilang bagus.

"Pemerintah Indonesia mengapresiasi kepada muassasah Asia Tenggara yang tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," ujar Menteri Lukman.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya