Liputan6.com, Jakarta - Ribuan butir peluru dan dua senjata api yang ditemukan di rumah Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi)Â Gatot Brajamusti masih didalami Polda Metro Jaya selama tiga pekan ke belakang. Polisi menduga, dua senjata itu dari negara Austria dan Amerika Serikat.
"Yang Glock (pistol) produksi pabrik Austria, Walther PPK Amerika," ujar Kasubdit Resmob Direskrimum Polda Metro Jaya AKBP Budi Hermanto di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (19/9/2016).
Baca Juga
Budi mengatakan, berhubung dua senjata api itu produk impor, Resmob bakal bekerja sama dengan produsen senjata api dalam dan luar negeri. Apalagi, senjata milik Gatot tergolong barang yang tak beredar secara massal di pasar.
Advertisement
"Kami dalami (asal senjata api). Minggu depan akan kerja sama dengan PT Pindad terkait amunisi, Labfor terkait dengan proyektil atau ribuan amunisi, dan Baintelkam dalam hal ini Wasendak untuk register, asal usul dan sejarah senpi tersebut," lanjut Budi.
Sedangkan untuk menelusuri asal senjata itu, Resmob bekerjasama dengan biro internasional milik Amerika. Menurut Budi, pihaknya sudah menghubungi kedutaan Amerika dan telah mengagendakan pertemuan untuk penyidikan lebih lanjut.
"Untuk menelusuri silsilah senjata api akan bekerjasama dengan US Embassy bahkan sampai dengan biro ATF (Bureau of Alcohol, Tobacco, Firearms & Explosive)," ucap Budi.
Sementara itu, hari ini dijadwalkan pemeriksaan saksi terakhir sebelum tim Resmob bertolak ke NTB untuk kembali bertemu Gatot. Saksi tersebut adalah artis Nadine Chandrawinata.
Nadine adalah saksi ke-sepuluh yang diperiksa polisi. Nadine, diperiksa karena pernah bermain di film Azrax yang disebut Aa Gatot sebagai film yang menggunakan properti senjata api.