Bukit Duri Dibongkar, Warga Gelar Aksi Damai

Pemprov DKI Jakarta akan menggusur warga Bukit Duri yang masih nekat tinggal di kawasan Kali Ciliwung.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 28 Sep 2016, 07:32 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2016, 07:32 WIB
Warga Bukit Duri demo penggusuran
Warga Bukit Duri demo penggusuran (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra

Liputan6.com, Jakarta Penertiban bantaran Kali Ciliwung di kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, akan dilakukan hari ini. Hal ini menyusul diturunkannya Surat Peringatan ketiga dari Pemprov DKI kepada warga yang masih berupaya bertahan di lokasi normalisasi tersebut.

Pantauan Liputan6.com, Rabu (28/9/2016), sejak pukul 06.30 WIB, puluhan petugas kepolisian dari Polres Jakarta Timur bersiaga di sepanjang Jalan Jatinegara Barat. Selain untuk persiapan pengamanan, mereka juga turut menertibkan lalu lintas di jalur tersebut yang sudah padat sejak pagi.

Sementara, di mulut jalan masuk menuju lokasi terdampak normalisasi, dua alat berat jenis eskavator sudah terparkir. Sejumlah anak tampak melihat-lihat dua kendaraan besar bercat oranye dan hijau kebiru-biruan itu.

Suasana tiba-tiba ramai dari jalur pinggiran kali itu. Sejumlah warga berjalan keluar kampung tersebut sambil bernyanyi. Mereka rupanya menggelar aksi damai sebelum petugas bergerak melakukan penggusuran.

"Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu Akbar..," teriak warga melantunkan isi lirik lagu yang mereka lantunkan.

Mengenakan atribut serbaputih, mereka membawa sejumlah spanduk, bahkan bendera kuning. Salah satu isinya bertuliskan "Bukit Duri Tumbal Pembangunan Jakarta".

Sampai di depan, tokoh masyarakat setempat Romo Sandiawan menyampaikan orasinya. Dia menyebut bahwa aksi yang digelar pagi ini merupakan bentuk sikap tak gentar para warga terhadap penggusuran Pemprov DKI.

"Kita menyelenggarakan acara 'Demo Budaya Bukit Duri Tak Jera'. Kami tak pernah takut. Kami tidak akan berhenti sampai di sini. Yang mempunyai iman akan membongkar hati nurani," tutur Romo Sandiawan di kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.

"Hari ini kita akan menyaksikan keangkaramurkaan Gubernur DKI Jakarta yang tidak akan mampu menggoyahkan kami. Kami akan melawan dengan jiwa yang besar. Gerakan tanpa kekerasan," Sandiawan menambahkan.

Di antara rombongan penggelar aksi, turut serta di tengah-tengah mereka Pendiri Muri, Jaya Suprana. Meski harus menggunakan kursi roda, dia bersama para warga Bukit Duri yang bertahan turut menyuarakan aksi damai tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya