Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas terkait pencegahan korupsi di Indonesia. Jokowi ingin pencegahan korupsi dilakukan dengan serius dan tidak sekadar seremonial.
"Saya minta aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi tidak hanya berhenti pada dokumen-dokumen perencanaan yang bertumpuk-tumpuk. Dan saya juga tidak ingin hanya menjadi sebuah aksi simbolis-simbolis atau upacara ceremoni-ceremoni semata tapi saya ingin agar aksi ini betul-betul fokus, betul-betul konkret di lapangan," ujar Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (22/11/2016).
Semua langkah reformasi hukum termasuk korupsi sudah dimulai dengan bergeraknya tim Saber Pungli. Jokowi juga sudah mulai bisa melihat hasil kerja dari tim itu.
Advertisement
"Hasilnya bisa kita lihat sudah banyak pembenahan-pembenahan terutama di tempat layanan publik," imbuh dia.
Jokowi juga mendapat informasi animo masyarakat yang ikut serta melaporkan berbagai pungli yang dialami di wilayah mereka masing-masing. Bahkan, dari laporan yang disampaikan ditemukan masih ada pungli di berbagai sendi birokrasi hingga BUMN.
"Dan ini juga akan terus kita gencarkan lagi. Kita tidak akan berhenti pada pemberantasan pungli saja tapi jangkauan pemberantasan korupsi harus dimulai dari hulu sampai hilir, dari pencegahan sampai dengan penindakan hukum yang tegas," Jokowi memungkas.