Antasari Azhar: Nanti Ada Waktunya...

Liputan6.com, Tangerang - Antasari Azhar tengah menikmati masa-masa awal kebebasannya. Dia baru saja mendapat pembebasan bersyarat dari hukuman 18 tahun penjara terkait kasus pembunuhan‎ bos PT Putra Rajawali, Nasruddin Zulkarnaen.

Dalam beberapa kali kesempatan, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu mengatakan akan membongkar kasus yang menjeratnya itu. Menurutn dia, tak ada yang perlu ditakutkan mengenai itu. Semua tinggal tunggu tanggal mainnya saja.

"Loh, saya takut sama siapa? Saya sudah jalani loh, tujuh tahun enam bulan. Apa yang saya takutkan? Cuma nanti lah ada waktunya," ujar Antasari di Hotel Grand Zuri, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (26/11/2016).

Antasari menguatarakan, dia tidak sembarangan mengungkap kebenaran dalam kasus ini. Dia membutuhkan waktu dan strategi untuk membongkar semuanya.

Sebab, lanjut Antasari, kalau dia punya kewenangan, maka dia akan bongkar saat ini juga. Maka dari itu, dia membutuhkan lembaga formal, seperti aparat penegak hukum untuk memulai penguakan tabir gelap kasusnya tersebut.

"Kita perlu waktu, perlu strategi. Kemudian satu hal, kalau saya punya kewenangan hari ini, itu bisa saya bongkar. Tapi saya tidak punya kewenangan. Saya harus melalui lembaga yang formal. Nah kalau selama lembaga formal itu, enggak mau, mau bagaimana?" ujar dia.

"Makanya, saat ini kan ada upaya lagi. Pelan-pelanlah. Ibaratnya, seperti mencari jarum di dalam jerami," kata mantan jaksa tersebut.

Yang jelas, hal yang harus dilakukannya adalah rehat sejenak lebih dulu. Sekaligus melaksanakan nazar-nazar yang pernah dia patrikan sebelumnya, seperti berziarah ke makam orangtua dan leluhurnya.

Baru setelah itu, sekitar bulan-bulan awal 2017 nanti, dia akan menginjak pedal pegas lagi untuk menungkap kebenaran yang sesungguhnya dalam kasus ini.

"Sekarang ini saya lagi istirahat, lagi membayar nazar saya, ziarah ke orangtua, leluhur. Itu dulu dilaksanakan. Setelah itu Januari saya akan umroh. Nah setelah itu baru saya akan bicara. Kalau sekarang ini terlalu dini bicara," kata Antasari.